Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindag) Kabupaten Aceh Barat menelusuri kelangkaan semen Andalas pada sejumlah pedagang di daerah ini, sehingga menyebabkan harga jual mengalami kenaikan.

“Penelusuran ini kita lakukan guna memastikan apakah ada indikasi permainan atau pun tidak,” kata Kepala Bidang Perdagangan pada Disperindag Aceh Barat Khairul di Meulaboh, Senin.

Ia mengatakan, selama ini harga jual semen Andalas di kalangan pedagang pengecer berkisar antara Rp57 ribu hingga Rp58 ribu per sak isi 40 kilogram.

Namun sejak kelangkaan terjadi sejak sepekan terakhir, harga jual semen produk asal Aceh tersebut mengalami kenaikan mencapai Rp60 ribu per sak bahkan lebih.

Khairul menambahkan, penelusuran yang dilakukan tersebut meliputi tempat penyimpanan semen seperti di gudang maupun di sejumlah ruko, serta sejumlah lokasi lainnya.

Pemeriksaan tersebut, kata dia, sangat diperlukan guna memastikan apakah ada pedagang yang menimbun semen atau pun tidak.

Namun pihaknya menduga langkanya semen produk asli Aceh tersebut karena saat ini permintaan bahan baku semen termasuk tinggi, karena pelaksanaan pembangunan di setiap daerah di Aceh mengalami peningkatan.

“Tapi kita juga harus melakukan pemantauan dan pengawasan, agar tidak ada pihak yang memanfaatkan kelangkaan semen di masyarakat,” kata Khairul menuturkan.
 

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021