Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Jaya mencatat potensi lahan untuk pengembangan kopi robusta di daerah itu seluas  2.450 hektare.

Kepala Bidang Perkebunan Eddi Feferiandi di Calang, Rabu mengatakan minat masyarakat untuk mengembangkan kopi di Aceh Jaya sangat tinggi.

“Jumlah permohonan untuk pengembangan kopi juga banyak setelah sawit. Namun kita terkendala di anggarannya, kita belum ada anggaran dari APBK dan kita terus berupaya melakukan pengembangan melalui anggaran Provinsi baik dari APBA maupun dari APBN,” kata Eddi Feferiandi.

Menurut dia untuk potensi lahan di Aceh Jaya masih sangat luas untuk pengembangan kopi robusta yaitu ada seluas 2.450 hektare.

“Saat ini paling luas kopi di Aceh Jaya ada di Kecamatan Jaya dan Indra Jaya di sana ada tanaman kopi yang telah menghasilkan seluas 288 hektar, tertinggi di Aceh Jaya dan sekarang juga terkenal kopi robusta Lamno,” katanya.

Ia menambahkan pada tahun 2021 ini juga akan ada pengembangan kopi dari dana Pokok Pikiran DPRA yang akan dikembangkan di kecamatan Krueng Sabee, termasuk di Kecamatan Darul Hikmah.

“Kalau di Kecamatan Krueng sabee untuk pengembangan tahun 2021 ini kalau tidak salah saya ada sekitar 50 hektare,” kata Eddi Feferiandi.

Pewarta: Arif Hidayat

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021