Wakil Ketua DPR Aceh Safaruddin menyatakan mengalokasikan dana pokok pikiran (pokir) miliknya sebesar Rp2,9 miliar untuk pengerjaan normalisasi sungai Krueng Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya.
”Normalisasi ini perlu dilakukan karena abrasi yang terjadi mengancam pemukiman penduduk dan lahan perkebunan warga. Progra Ini telah kita usulkan tahun lalu dan Alhamdulillah tahun ini program normalisasi ini sudah mulai dikerjakan,” kata Safaruddin saat meninjau lokasi normalisasi sungai di Kecamatan Babahrot, Aceh Barat Daya, Jumat.
Normalisasi sungai Krueng Babahrot dinilai penting mengingat daerah aliran sungai (DAS) itu sudah meluas sehingga mengikis wilayah pemukiman penduduk dan perkebunan warga, yang memang menjadi sumber ekonomi warga yang umumnya petani.
Ada enam desa atau gampong yang terancam bencana banjir sekaligus abrasi dampak dari meluasnya sungai Krueng Babahrot tersebut, meliputi Gampong Blang Raja, Teladan Jaya, Alue Jerjak, Blang Dalam, Simpang Gadeng dan Cot Seumantok.
“Postur aliran sungai ini sudah melebar kemana-mana sehingga merusak wilayah perkebunan rakyat dan mengancam pemukiman penduduk. Kalau tidak dilakukan normalisasi maka ini terus terkikis,” kata Safaruddin.
Sementara itu, Sekretaris Desa Cot Seumantok Reza Feriadi mengatakan program normalisasi sungai dengan panjang sekitar 1,5 kilometer itu sangat dibutuhkan masyarakat Kecamatan Babahrot, terutama warga dalam enam gampong yang terancam banjir dan abrasi.
Ia menilai normalisasi sungai memang sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat setempat.
Menurut dia saat ini sudah ada beberapa hektare lahan perkebunan milik warga yang terdampak abrasi dari meluasnya daerah aliran sungai.
“Kalau normalisasi ini tidak dilakukan dengan langkah yang tepat maka ini terancam rumah warga juga, yang semakin dekat dengan DAS. Karena sekitar 15 meter dari sungai itu langsung pemukiman warga,” katanya.
Menurut Reza, program normalisasi itu merupakan aspirasi masyarakat Kecamatan Babahrot yang jauh hari telah disampaikan kepada Safaruddin sebagai wakil ketua DPR Aceh untuk dapat memperjuangkannya di tingkat Provinsi Aceh.
“Hari ini sudah terkabulkan. Semoga apa yang kita lakukan ini mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat dan aparatur desa dalam rangka percepatan pekerjaan normalisasi ini,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
”Normalisasi ini perlu dilakukan karena abrasi yang terjadi mengancam pemukiman penduduk dan lahan perkebunan warga. Progra Ini telah kita usulkan tahun lalu dan Alhamdulillah tahun ini program normalisasi ini sudah mulai dikerjakan,” kata Safaruddin saat meninjau lokasi normalisasi sungai di Kecamatan Babahrot, Aceh Barat Daya, Jumat.
Normalisasi sungai Krueng Babahrot dinilai penting mengingat daerah aliran sungai (DAS) itu sudah meluas sehingga mengikis wilayah pemukiman penduduk dan perkebunan warga, yang memang menjadi sumber ekonomi warga yang umumnya petani.
Ada enam desa atau gampong yang terancam bencana banjir sekaligus abrasi dampak dari meluasnya sungai Krueng Babahrot tersebut, meliputi Gampong Blang Raja, Teladan Jaya, Alue Jerjak, Blang Dalam, Simpang Gadeng dan Cot Seumantok.
“Postur aliran sungai ini sudah melebar kemana-mana sehingga merusak wilayah perkebunan rakyat dan mengancam pemukiman penduduk. Kalau tidak dilakukan normalisasi maka ini terus terkikis,” kata Safaruddin.
Sementara itu, Sekretaris Desa Cot Seumantok Reza Feriadi mengatakan program normalisasi sungai dengan panjang sekitar 1,5 kilometer itu sangat dibutuhkan masyarakat Kecamatan Babahrot, terutama warga dalam enam gampong yang terancam banjir dan abrasi.
Ia menilai normalisasi sungai memang sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat setempat.
Menurut dia saat ini sudah ada beberapa hektare lahan perkebunan milik warga yang terdampak abrasi dari meluasnya daerah aliran sungai.
“Kalau normalisasi ini tidak dilakukan dengan langkah yang tepat maka ini terancam rumah warga juga, yang semakin dekat dengan DAS. Karena sekitar 15 meter dari sungai itu langsung pemukiman warga,” katanya.
Menurut Reza, program normalisasi itu merupakan aspirasi masyarakat Kecamatan Babahrot yang jauh hari telah disampaikan kepada Safaruddin sebagai wakil ketua DPR Aceh untuk dapat memperjuangkannya di tingkat Provinsi Aceh.
“Hari ini sudah terkabulkan. Semoga apa yang kita lakukan ini mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat dan aparatur desa dalam rangka percepatan pekerjaan normalisasi ini,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021