Bank Aceh Syariah (BAS) terus memberikan pelayanan baik kepada nasabah, dan kini mulai menggencarkan peningkatan elektronik banking dengan target menjadi digital brand pada 2022 mendatang.

"Sekarang yang gencar kami lakukan adalah peningkatan elektronik banking atau digitalisasi. Rencananya di 2022 kami akan menjadi brand digital," kata Direktur Utama Bank Aceh Syariah Haizir Sulaiman, di Banda Aceh, Sabtu.

Hal itu disampaikan Haizir Sulaiman dalam seminar nasional qanun lembaga keuangan syariah Aceh yang dilaksanakan pada konferensi provinsi XII PWI Aceh, di Banda Aceh.

Haizir mengatakan, Bank Aceh selalu membuat program bersifat jangka panjang dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan, dengan bertransformasi pada bisnis, digital dan budaya. 

"Harus kami akui meski ada peningkatan pelayanan selama ini, tetapi juga masih perlu ditingkatkan lagi," ujarnya.

Haizir menyampaikan, peningkatan elektronik banking yang sudah dilakukan Bank Aceh sejauh ini seperti menghadirkan mobile banking (App Action) dengan tingkat koneksi cepat.

Kemudian, kata Haizir, Bank Aceh juga segera menghadirkan internet banking, langkah ini ditempuh bekerjasama dengan salah satu vendor di Jakarta, data centernya juga ditempatkan di sana. 

"Mudah-mudahan dalam waktu cepat internet banking ini juga sudah hadir di Bank Aceh," katanya.

Tak hanya itu, lanjut Haizir, Bank milik Pemerintah Aceh tersebut saat ini juga sedang melakukan pencetakan kartu untuk uang elektronik yang kemudian dinamai Peng Card (kartu uang). 

"Insyaallah pada 12 Desember 2021 telah hadir di Aceh yang namanya Peng Card," ujarnya.

Dirinya menjelaskan, pembuatan Peng Card tersebut juga berkolaborasi dengan bank lain, hal ini dilakukan karena yang bisa mengeluarkan uang elektronik hanya bank dengan modal Rp30 triliun ke atas.

"Tidak semua bank dibenarkan otoritas untuk mengeluarkan uang elektronik. Apalagi Bank Aceh baru pada tahap buku II modalnya lebih kurang Rp3 triliun, jadi dia kerjasama dengan bank lain," kata Haizir. 

Haizir menambahkan, Bank Aceh sudah mulai memasukan cash recycle machine (CRM) atau mesin setor tarik tunai. Semua itu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Bank Aceh juga berencana pada 2022 nanti akan ada digital brand. Pelayanan ini ditingkatkan sesuai dengan harapan semuanya," demikian Haizir Sulaiman.

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021