Tim sepak bola Banda Aceh gagal bermain di Pekan Olahraga Aceh (PORA) yang digelar di Kabupaten Pidie tahun depan setelah dikalahkan oleh Bireuen dengan skor tipis 2-3.

Laga Banda Aceh versus Bireuen tersebut berlangsung dalam babak play off Prakualifikasi PORA III cabang olahraga sepak bola di Lapangan Carlos Lhoknga, Aceh Besar, Sabtu petang.

Gol pemain sayap andalan Bireuen, Zulfikar, ke gawang Kota Banda Aceh pada menit ke-90+2, berhasil membawa daerahnya lolos ke ajang multi olahraga empat tahunan tersebut.

Permainan kedua tim berlangsung alot. Sejak kick off dimulai terjadi lima gol dalam durasi laga 2x45+3 menit. Pertandingan dipimpin wasit Junaidi dari Askab PSSI Aceh Selatan.

Tim Kota Juang, Bireuen, diarsiteki mantan pelatih Police FC Banda Aceh, Fajriadi ini, membuka kran gol pada menit ke-6 melalui tandukan Anas Mustafa, pemain berkostum 29 tersebut.

Namun, berhasil disamakan punggawa Banda Aceh dua menit kemudian, setelah anak asuhan Khalid Al-Makmum menciptakan gol lewat tendangan akurat Irza Rahmad Dian. Skor berubah menjadi 1-1.

Sayangnya, anak-anak Banda Aceh berkostum oranye-oranye terlihat bermain lengah di lini bawah. Kelengahan ini dimanfaatkan anak-anak Bireuen. Sang kapten Bireuen Azis Al- Fianza berhasil memanfaatkan momentum tersebut dengan memperdaya penjaga gawang Banda Aceh dikawal M Mursalin Wijaya.

Tendangan geledek Azis Al- Fianza dari luar kotak penalti pada menit ke-17 mengubah papan skor menjadi 2-1 untuk keunggulan tim Bireuen. Skor 2-1 tersebut bertahan hingga turun minum.

Bermain di babak kedua, Banda Aceh memainkan beberapa pemain pengganti, serta perubahan taktik pelatih Khalid AL Makmum ternyata mujur. Anak-anak Banda Aceh mampu menyulitkan lawan.

Permainan bola pendek merapat dan satu dua kali sentuhan diperagakan Riski Irwandi dan kawan-kawan berhasil mengganggu akurasi permainan bola panjang dan memanfaatkan lebar lapangan dimainkan anak asuhan Fajriadi.

Lewat serangan sporadis pada menit 68, pemain Banda Aceh membuat pertahanan Bireuen sedikit kalang kabut. Serangan tersebut mengakibatkan pemain Bireuen menyentuh bola dengan tangannya saat berusaha menahan tendangan pemain Banda Aceh dalam kotak penalti sendiri.

Wasit Junaidi langsung menunjukkan titik putih. Irza Rahmad Dian yang menjadi eksekutor penalti berhasil menjalankan tugasnya secara sempurna. Skor menjadi imbang 2-2.

Skor tersebut bertahan hingga menit 90, sehingga jalannya laga diprediksi terjadi perpanjangan waktu. Namun, petaka menghampiri kubu Banda Aceh di menit tiga tambahan waktu.

Berawal dari serangan dan umpan lambung ke jantung pertahanan Banda Aceh berhasil dikonversi Zulfikar. Sundulan tajamnya memaksa Mursalin Wijaya memungut si kulit bundar dari gawangnya. Skor berubah menjadi 3-2 untuk keunggulan Bireuen.

Skor 3-2 tersebut bertahan hingga wasit Junaidi menyudahi laga semenit kemudian. 

Dengan kemenangan tersebut, Bireuen mengikuti langkah enam tim lainnya menuju PORA 2022. 

Kekalahan tersebut menambah daftar kegagalan Banda Aceh ke pesta olahraga terbesar di Provinsi Aceh itu. Banda Aceh juga gagal melaju ke PORA 2018 di Kabupaten Aceh Besar, setelah kalah di prakualifikasi.

Adapun enam tim lolos PORA cabang olahraga sepak bola yakni tuan rumah Pidie, Kota Lhokseumawe, Aceh Selatan, Aceh Besar, Gayo Lues, dan Kota Langsa. Satu tiket tersisa, diperebutkan antara Aceh Singkil dengan Aceh Tengah, 
 

Pewarta: Muhammad HSA

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021