Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aceh menggalakkan aksi penanaman pohon di lingkungan desa, dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional yang dimulai dari desa swasembada pangan.
Kepala DMPG Aceh T Aznal Zahri di Banda Aceh, Rabu, mengatakan penanaman pohon secara simbolis telah dilakukan di Gampong Peunyeurat, Banda Raya, Banda Aceh, sekaligus pencanangan Gerakan menanam Tanaman Pangan di Desa (Gema Tandan Desa) dalam rangka memperingati Hari Desa Nasional tahun 2025.
“Kita hari ini mengikuti apel pagi serentak seluruh Indonesia dan di Aceh difokuskan di Gampong Peunyeurat ini, diikuti dengan gerakan penanaman pohon untuk ketahanan pangan. Karena tanaman yang kita tanam ini adalah tanaman yang berbuah,” ujarnya.
Baca juga: Aceh terima alokasi Rp4,73 triliun Dana Desa 2025 untuk 6.497 desa
Ia menjelaskan aksi penanaman pohon di desa ini juga sejalan dengan kebijakan Pemerintah Aceh melalui Pj Gubernur Aceh Safrizal dalam program Tanam dan Hijaukan Nanggroe (Tahiroe) yang menanam 3 juta pohon.
“Di mana kita sudah mulai menanam tiga juta pohon melalui program Tahiroe atau Tanam dan Hijaukan Nanggroe,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Aznal, aksi penanaman tanaman pangan yang dicanangkan DPMG Aceh tersebut juga sinergi dengan program swasembada pangan yang digagas pemerintah pusat di bawah pimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Jadi ini sinergis dengan kegiatan yang dilakukan pemerintah pusat dan kita juga mulai kegiatan ini. Kalau bisa sebanyak-banyaknya kita tanam pohon untuk hijaukan Nanggroe (negeri, red) ini,” ujarnya.
Aznal menambahkan pada tahun 2025, Aceh menerima alokasi Dana Desa sebesar Rp4,73 triliun untuk 6.497 desa, dengan arah penggunaan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat melalui program prioritas skala desa.
Saat ini, kata Aznal, baru 57 desa di Kabupaten Aceh Tengah yang telah menetapkan melakukan pencairan Dana Desa tahap pertama. Sementara ribuan desa lainnya juga diminta untuk segera pencairan dalam upaya mempercepat pembangunan dan pemberdayaan skala desa.
“Jadi kita harapkan seluruh kabupaten/kota yang ada di Aceh untuk mempercepat prosesnya,” ujarnya.
Baca juga: DPMG Aceh raih penghargaan inovasi sangat inovatif