PW Gerakan Pemuda Ansor Aceh memberikan instruksi kepada seluruh kader Ansor dan Banser di Aceh untuk selalu waspada terhadap praktik politik yang dapat memecahkan jelang muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke 34 di Lampung.
Menyikapi keadaan menjelang Muktamar NU, Ketua GP Ansor Aceh Azwar A Gani, di Banda Aceh, Senin mengingatkan kader di Aceh untuk dapat menghindari provokasi yang mengarah pada perpecahan dan pertikaian di internal lembaga NU.
"Waspada terhadap politik pecah belah bambu yang dijalankan oleh oknum tertentu untuk memecah belah NU menjelang Muktamar Ke-34," kata Azwar.
Azwar melihat, adanya demonstrasi oleh sekelompok orang di kantor PBNU sebelumnya memprotes surat yang dikeluarkan oleh Rais Aam PBNU, KH Miftahul Akhyar dan meminta agar Muktamar PBNU dipercepat menjadi 17 Desember 2021, aksi itu dinilai punya kepentingan tertentu.
"Aksi demonstrasi tersebut adalah pintu masuk kelompok kepentingan untuk melawan otoritas tertinggi di NU yang diisi oleh ulama sesepuh. Kami mengutuk kejadian tersebut," ujarnya.
Azwar menyebutkan, GP Ansor Aceh memiliki 13 Pimpinan Cabang definitif dan 10 cabang persiapan dengan kader 1.000 orang yang tersebar di 23 kabupaten/kota se Aceh.
"Kita mempunyai kekuatan untuk mengawal seluruh proses dan persiapan Muktamar NU ke depan. Ansor akan tetap bersinergi dengan PC NU se Aceh dan selalu menciptakan kondisi positif menjelang acara besar NU," kata Azwar.
Dirinya juga mengimbau kepada seluruh kader Ansor khususnya di Aceh untuk tidak ikut terbawa arus cipta kondisi ini, dan selalu taat pada sumpah setia sesuai dengan arahan PW Ansor Aceh.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021
Menyikapi keadaan menjelang Muktamar NU, Ketua GP Ansor Aceh Azwar A Gani, di Banda Aceh, Senin mengingatkan kader di Aceh untuk dapat menghindari provokasi yang mengarah pada perpecahan dan pertikaian di internal lembaga NU.
"Waspada terhadap politik pecah belah bambu yang dijalankan oleh oknum tertentu untuk memecah belah NU menjelang Muktamar Ke-34," kata Azwar.
Azwar melihat, adanya demonstrasi oleh sekelompok orang di kantor PBNU sebelumnya memprotes surat yang dikeluarkan oleh Rais Aam PBNU, KH Miftahul Akhyar dan meminta agar Muktamar PBNU dipercepat menjadi 17 Desember 2021, aksi itu dinilai punya kepentingan tertentu.
"Aksi demonstrasi tersebut adalah pintu masuk kelompok kepentingan untuk melawan otoritas tertinggi di NU yang diisi oleh ulama sesepuh. Kami mengutuk kejadian tersebut," ujarnya.
Azwar menyebutkan, GP Ansor Aceh memiliki 13 Pimpinan Cabang definitif dan 10 cabang persiapan dengan kader 1.000 orang yang tersebar di 23 kabupaten/kota se Aceh.
"Kita mempunyai kekuatan untuk mengawal seluruh proses dan persiapan Muktamar NU ke depan. Ansor akan tetap bersinergi dengan PC NU se Aceh dan selalu menciptakan kondisi positif menjelang acara besar NU," kata Azwar.
Dirinya juga mengimbau kepada seluruh kader Ansor khususnya di Aceh untuk tidak ikut terbawa arus cipta kondisi ini, dan selalu taat pada sumpah setia sesuai dengan arahan PW Ansor Aceh.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021