Puluhan warga alumni Aspol Lamjame, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh menggelar renungan 17 tahun bencana gempa dan tsunami 26 Desember 2004.

Renungan 17 tahun tsunami yang dirangkai doa bersama dan tausiah disampaikan Teungku Musliadi itu berlangsung sederhana di Gedung Escape Building Lamjame, Banda Aceh, Sabtu.

Adli, ketua panitia pelaksana kegiatan, menjelaskan renungan 17 tahun  tsunami ini untuk mengenang dan mendoakan keluarga yang telah meninggal dunia  dalam musibah 26 Desember 2004 itu.

"Mudah-mudahan doa yang kita sampaikan hari ini pahalanya diterima di sisi Allah SWT," katanya menyampaikan.
 

Selain itu, kegiatan renungan 17 tahun tsunami ini juga sebagai ajang memperkuat silaturahmi keluarga yang pernah menetap di Aspol Lamjame, serta warga yang berdomisili sekitar kompleks perumahan Polri ini.

"Kita  sangat merasakan kentalnya persaudaraan para orang tua kita dahulu. Semoga juga tali silaturahmi kita hari ini semakin kuat," kata Adli.

Sementara itu, Teungku Musliadi dalam tausiahnya mengatakan para korban yang meninggal dunia dalam musibah tsunami 2004 itu mendapat pahala syuhada.

"Anak anak yang meninggal dunia sebelum datangnya balikh itu maka ditempatkan dalam surganya Allah SWT. Jadi tidak perlu kita ratapi. Apalagi mereka yang meninggal dunia dalam musibah tsunami," katanya menjelaskan.

Kemudian, Teungku Musliadi menyampaikan para orang tua kita yang meninggal dunia, termasuk  dalam musibah tsunami maka yang diharapkan adalah doa dari anak anaknya seperti yang kita lakukan hari ini.

Rangkaian renungan 17 tahun tsunami juga diiringi  pemberian santunan kepada belasan anak yatim.
 

Pewarta: Azhari

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2021