Langsa (ANTARA Aceh) - Masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, menilai kinerja anggota DPRK setempat tidak maksimal dan cendrung melemah.
     
"Kami melihat sejak dilantik hingga saat ini para anggota dewan tidak maksimal dalam bekerja untuk kepentingan rakyat. Biaya perjalanan dinas saja yang besar," ungkap salah seorang pendiri Ikatan Mahasiswa dan Pelajar Manyak Payed (Impama) Firmansyah di Langsa, Selasa.
     
Menurutnya, kinerja anggota dewan di Aceh Tamiang perlu dipertanyakan komitmennya dalam membangun daerah dan menyejahterakan rakyat.
     
Pasalnya, selama ini para wakil rakyat itu kerap melakukan perjalanan keluar daerah dengan dalih kunjungan kerja dan lainnya yang sejauh ini tidak ada hasil untuk masyarakat.
     
Sementara, biaya perjalanan dinas ke luar daerah itu anggarannya fantastis mencapai Rp7,8 miliar. Konon, lanjut dia, serapan anggaran susah 80 persen terserap.
     
"Wakil rakyat asyik jalan-jalan keluar daerah. Hasilnya tidak berbasis kinerja. Rakyat butuh kinerja yang serius dari para wakilnya bukan malah berleha dengan menjual nama rakyat," katanya.
     
Firmansyah selaku putra asli Aceh Tamiang yang lahir dan besar di Kecamatan Manyak Payed, mempertanyakan kinerja dewan secara kolektif yang hanya terkesan mementingkan kepentingan partai dan golongan dari pada hajatan masyarakat.
     
Dari 30 orang anggota DPRK Aceh Tamiang periode 2014-2019, menurutnya hanya beberapa saja yang benar-benar bekerja untuk dan atas nama rakyat sebagai konstituennya. Selebihnya hanya kamuplase dan pencitraan semata bahwa mereka telah berbuat untuk masyarakat.
     
Karenanya, Firmansyah, meminta para wakil rakyat di DPRK Aceh Tamiang untuk bisa mengemban amanah rakyat secara baik, bekerja maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui berbagai produk hukum dan kebijakan yang berpihak rakyat.
     
"Mari menjalin kebersamaan, bekerja maksimal untuk kepentingan rakyat Aceh Tamiang," seru Firmansyah.

Pewarta: Pewarta : Putra Zulfirman

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015