Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara menyatakan sebanyak 3.235 hektare tanaman kelapa sawit milik petani di kabupaten itu sudah diremajakan.

Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara Lilis Indriansyah di Lhokseumawe, Kamis, mengatakan total perkebunan sawit yang sudah tidak produktif mencapai 8.682,5 hektare. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.235 hektare di antaranta sudah diremajakan. 

"Ribuan perkebunan sawit yang diremajakan ini karena sudah berusia di atas 25 tahun, sehingga dinilai sudah tidak produktif lagi dan juga karena menggunakan benih tidak ilegal dengan produktivitasnya kurang dari 10 ton per hektare dalam setahun," kata Lilis Indriansyah.

Lilis Indriansyah mengatakan program replanting atau peremajaan sawit ini sudah dilakukan sejak 2018 yang tersebar di beberapa kecamatan. Program peremajaan sawit tersebut dikelola kelompok tani dan koperasi.

"Peremajaan perkebunan sawit yang merupakan program pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. Peremajaan tanaman kelapa sawit tersebut khusus milik masyarakat 

Menurut Lilis Indriansyah, peremajaan tanaman kelapa sawit tersebyt bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan mempertahankan posisi Indonesia sebagai produsen minyak sawit di dunia.

Selain yang sudah diremajakan tersebut, kata Lilis Indriansyah, pihaknya menargetkan sebanyak 2.000 hektare lainnya dapat diremajakan pada 2022, mengingat pada 2021 realisasi hanya 800 hektare dari target yang diberikan mencapai 2.500 hektare. 

"Tahun lalu realisasi peremajaan sawit sangat kecil. Di antara penyebabnya, karena harga tandan buah segar sawit mulai naik, sehingga petani tidak mau mengikuti program replanting," kata Lilis Indriansyah.

Lilis Indriansyah mengatakan pihaknya masih terus menyosialisasikan terkait manfaat program bantuan peremajaan sawit rakyat (PSR). Nantinya, para petani akan diberikan bantuan berupa benih dan juga biaya perawatan. 

"Program ini membantu petani karenakan untuk meremajakan tanaman sawit membutuhkan biaya yang sangat besar. Oleh karenanya, kami terus menyosialisasikan kepada petani agar dapat memanfaatkan bantuan tersebut," kata Lilis Indriansyah.
 

Pewarta: Dedy Syahputra

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022