Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Malikussaleh Lhokseumawe, Aceh, mengingatkan masyarakat potensi kebakaran lahan menyusul cuaca panas di Kabupaten Aceh Utara dan sekitarnya. 

"Cuaca beberapa hari ke depan cenderung panas, meski potensi hujan masih ada. Kondisi tersebut berpotensi terjadinya kebakaran lahan," kata Kepala BMKG Stasiun Malikussaleh Siswanto di Lhokseumawe, Jumat.

Siswanto mengatakan cuaca panas dipicu menjelang pergantian musim dari penghujan ke kemarau. Selama musim pancaroba ini, relatif kejadian cuaca ekstrem sering terjadi, seperti hujan lebat dalam durasi singkat dan petir.

Menurut Siswanto, dari analis data terdapat beberapa kawasan di Aceh Utara dan sekitarnya terpantau berpotensi terjadi kebakaran. Meskipun secara klimatologi saat ini masih dalam musim penghujan hingga memasuki awal Februari mendatang. 

"Memasuki di dasaran kedua mulai 11 Februari hingga pertengahan Maret sudah berada pada musim pancaroba atau peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau," kata Siswanto.

Oleh karena itu, Siswanto mengingatkan masyarakat maupun korporasi tidak membakar lahan karena suhu terpantau pada kisaran 22 hingga 32 derajat celcius yang dapat memicu titik panas dan kebakaran lahan. 

"Sedangkan potensi gelombang laut pesisir timur Aceh, Perairan Selat Malaka, untuk tiga hari ke depan terpantau aman untuk kegiatan atau aktivitas nelayan," kata Siswanto.
 

Pewarta: Dedy Syahputra

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022