Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh memastikan semburan gas akibat kebocoran pipa milik PT Pema Global Energi (PGE) di areal Cluster I, Desa Teungoh Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara aman dari penduduk.
"Lokasi kebocoran ada di dalam pagar cluster I, jadi aman terhadap penduduk," kata Kepala Dinas ESDM Aceh Mahdinur, di Banda Aceh, Senin.
Sebelumnya, warga setempat juga telah melakukan aksi akibat adanya semburan gas dan lumpur di area tersebut, mereka khawatir jika tidak ditangani bisa menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
Mahdinur mengatakan, semburan gas bercampur lumpur tersebut terjadi akibat adanya kebocoran pipa, dan hal itu disebabkan karena umur pipa perusahaan itu sudah tua dan tipis.
"Dinding pipa yang sudah tipis. Sebelumnya sudah pernah bocor dan di klem. Kemungkinan klem tersebut sudah mulai longgar," ujarnya.
Mahdinur menyampaikan, saat ini semburan gas dan lumpur tersebut sejauh ini sudah berhenti karena kebocoran valve pipa dari cluster I itu sudah ditutup pihak perusahaan dalam hal ini PT PGE.
"Sudah berhenti karena valve pipa dari cluster I sudah ditutup, dan mulai hari ini dilakukan perbaikan kebocoran pipa tersebut," kata Mahdinur.
Sementara itu, Relation Coordinator PT Pema Global Energi (PGE) Agus Salim menyebutkan bahwasanya tim Teknis PT PGE terus bekerja mencari tahu penyebab kebocoran gas pada pipa yang mengalirkan gas dari cluster 1 ke cluster II.
Kata Agus, untuk lokasi kebocoran tersebut berada dalam areal cluster produksi PGE dan jauh dari pemukiman penduduk, dan sejauh ini tidak ada lagi gelembung gas yang muncul.
Dalam kesempatan ini, Agus juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan panik dan khawatir secara berlebihan.
"Karena kebocoran pada pipa gas tersebut bukanlah gas beracun, dan bau yang ditimbulkan hanya bau lumpur yang keluar dari pipa," kata Agus Salim.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Lokasi kebocoran ada di dalam pagar cluster I, jadi aman terhadap penduduk," kata Kepala Dinas ESDM Aceh Mahdinur, di Banda Aceh, Senin.
Sebelumnya, warga setempat juga telah melakukan aksi akibat adanya semburan gas dan lumpur di area tersebut, mereka khawatir jika tidak ditangani bisa menimbulkan hal yang tidak diinginkan.
Mahdinur mengatakan, semburan gas bercampur lumpur tersebut terjadi akibat adanya kebocoran pipa, dan hal itu disebabkan karena umur pipa perusahaan itu sudah tua dan tipis.
"Dinding pipa yang sudah tipis. Sebelumnya sudah pernah bocor dan di klem. Kemungkinan klem tersebut sudah mulai longgar," ujarnya.
Mahdinur menyampaikan, saat ini semburan gas dan lumpur tersebut sejauh ini sudah berhenti karena kebocoran valve pipa dari cluster I itu sudah ditutup pihak perusahaan dalam hal ini PT PGE.
"Sudah berhenti karena valve pipa dari cluster I sudah ditutup, dan mulai hari ini dilakukan perbaikan kebocoran pipa tersebut," kata Mahdinur.
Sementara itu, Relation Coordinator PT Pema Global Energi (PGE) Agus Salim menyebutkan bahwasanya tim Teknis PT PGE terus bekerja mencari tahu penyebab kebocoran gas pada pipa yang mengalirkan gas dari cluster 1 ke cluster II.
Kata Agus, untuk lokasi kebocoran tersebut berada dalam areal cluster produksi PGE dan jauh dari pemukiman penduduk, dan sejauh ini tidak ada lagi gelembung gas yang muncul.
Dalam kesempatan ini, Agus juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan panik dan khawatir secara berlebihan.
"Karena kebocoran pada pipa gas tersebut bukanlah gas beracun, dan bau yang ditimbulkan hanya bau lumpur yang keluar dari pipa," kata Agus Salim.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022