Harga sembilan bahan pokok (sembako) di pasar tradisional di Kabupaten Aceh Timur mengalami kenaikan menjelang Ramadhan 1443 Hijriah.

Ahmad, pedagang, di pasar Idi Cut, Aceh Timur, Kamis mengatakan naiknya harga sembako terjadi beberapa hari terakhir karena persediaan terbatas, sementara permintaan masyarakat mulai meningkat.

"Tiap tahun seperti ini, harga sembako akan terus naik, apalagi kebutuhan hari-hari umat muslim di Aceh, khususnya di Kota Idi dan sekitarnya, rata-rata akan bertambah dari biasa di bulan suci Ramadhan nantinya," kata Ahmad.

Ahmad mengatakan kenaikan harga jual barang terlihat drastis pada komoditas cabai yang bergerak naik menjadi Rp60 ribu per kilogram dari sebelumnya dijual Rp50 ribu per kilogram.

Begitu juga harga tomat merangkak naik dari harga jual Rp8 ribu per kilogram kini dijual Rp15 ribu per kilogram Telur juga naik dari sebelumnya Rp35 ribu per papar (si 30 butir) kini Rp41 ribu per papar dan gula dari sebelumnya Rp13 ribu per kilogram kini dijual Rp15 ribu per kilogram. 

Sedangkan bawang putih dari sebelumnya Rp20 ribu per kilogram kini Rp30 ribu per kilogram, bawang merah juga naik dari sebelumnya Rp24 ribu kini Rp38 ribu per kilogram dan tepung terigu dari sebelumnya Rp8 ribu per kilogram kini Rp10 ribu per kilogram. 

Sementara harga minyak juga mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp14 hingga Rp15 ribu per kilogram kini kembali tembus Rp18 ribu per kilogram, kata Ahmad. 

"Meskipun pemerintah telah menetapkan harga minyak goreng dengan harga jual Rp14 ribu per kilogram tapi kami tidak bisa mengikuti instruksi tersebut, karena modal yang kami keluarkan mulai kembali tinggi," kata dia. 

Sementara Kapolres Aceh Timur AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat telah melakukan pengecekan harga dan ketersediaan minyak goreng di wilayah hukum Polres Aceh Timur. 

"Kami mengecek ke distributor sembako yang berlokasi di Desa Lhok dalam Kecamatan Peureulak untuk memastikan apakah minyak goreng selama ini ada disalurkan ke pasaran," kata Kapolres.

Usai melakukan pengecekan, Kapolres juga mengecek ke pedagang-pedagang di Keude Peureulak. Hal ini bertujuan untuk memastikan harga minyak yang dijual sudah sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. 

“Sebagian pedagang sudah menjual sesuai harga yang ditentukan pemerintah, satu liter dijual Rp14 ribu itu sudah bagus,” kata Kapolres.

Ia meminta seluruh pejabat utama dan juga kapolsek jajarannya untuk tetap terus memantau ketersediaan minyak goreng di pasar-pasar tradisional. Hal ini untuk memastikan stok aman dan harga sesuai. 

"Khusus di wilayah hukum Polres Aceh Timur ketersediaan minyak goreng sampai saat ini relatif aman,” kata AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat.
 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022