Kantor Imigrasi Kelas II TPI Lhokseumawe menyatakan permohonan paspor harian meningkat sejak dibukanya ibadah umrah dan haji oleh Pemerintah Arab Saudi serta kunjungan ke Malaysia.
Kepala Imigrasi Kelas II TPI Lhokseumawe Fauzi di Lhokseumawe, Kamis, mengatakan sebelumnya permohonan paspor harian berkisar empat hingga lima, kini meningkat menjadi 20 pemohon.
"Antusias masyarakat mengurus paspor kembali meningkat setelah sebelumnya terdampak pandemi COVID-19. Sejauh ini pengajuan pembuatan paspor didominasi untuk keperluan ibadah haji dan umrah serta berwisata ke Malaysia," kata Fauzi.
Meskipun animo masyarakat membuat paspor meningkat, kata Fauzi, namun pihaknya belum menambah hari pelayanan. Sebab, peningkatan tersebut masih normal dibandingkan sebelum pandemi COVID-19 mencapai 80 pemohon per hari.
"Sebelum dibukanya akses ibadah umrah dan kunjungan ke Malaysia, dalam sehari hanya ada satu hingga lima pemohon saja. Kondisi ini sudah terjadi sejak dua tahun terakhir," kata Fauzi.
Fauzi memastikan Kantor Imigrasi Lhokseumawe terus memberikan pelayanan maksimal bagi para pemohon paspor dan fasilitas pendukung pelayanan cukup memadai dalam rangka memenuhi permintaan paspor.
Fauzi mengajak masyarakat memanfaatkan sistem antrean daring dalam pelayanan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Lhokseumawe. Setelah mendaftar, pemohon dapat menentukan sendiri jadwal pembuatan paspor, sehingga cara ini lebih memudahkan pemohon.
"Sistem antrean daring atau online ini memudahkan proses mengikuti verifikasi data, perekaman dan pembayaran, serta pemberitahuan jadwal pengambilan paspor," kata Fauzi.
Berdasarkan ketentuan dari Direktorat Jenderal Imigrasi, kata Fauzi, pihaknya memberikan pelayanan prioritas bagi kelompok rentan, yakni pemohon lanjut usia, ibu hamil, orang sakit, disabilitas serta balita.
"Pembuatan paspor di Imigrasi Kelas II Lhokseumawe selesai dalam kurun waktu tiga hari sejak permohonan diajukan. Kami juga mengajak masyarakat untuk tidak menggunakan jasa calo," kata Fauzi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kepala Imigrasi Kelas II TPI Lhokseumawe Fauzi di Lhokseumawe, Kamis, mengatakan sebelumnya permohonan paspor harian berkisar empat hingga lima, kini meningkat menjadi 20 pemohon.
"Antusias masyarakat mengurus paspor kembali meningkat setelah sebelumnya terdampak pandemi COVID-19. Sejauh ini pengajuan pembuatan paspor didominasi untuk keperluan ibadah haji dan umrah serta berwisata ke Malaysia," kata Fauzi.
Meskipun animo masyarakat membuat paspor meningkat, kata Fauzi, namun pihaknya belum menambah hari pelayanan. Sebab, peningkatan tersebut masih normal dibandingkan sebelum pandemi COVID-19 mencapai 80 pemohon per hari.
"Sebelum dibukanya akses ibadah umrah dan kunjungan ke Malaysia, dalam sehari hanya ada satu hingga lima pemohon saja. Kondisi ini sudah terjadi sejak dua tahun terakhir," kata Fauzi.
Fauzi memastikan Kantor Imigrasi Lhokseumawe terus memberikan pelayanan maksimal bagi para pemohon paspor dan fasilitas pendukung pelayanan cukup memadai dalam rangka memenuhi permintaan paspor.
Fauzi mengajak masyarakat memanfaatkan sistem antrean daring dalam pelayanan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Lhokseumawe. Setelah mendaftar, pemohon dapat menentukan sendiri jadwal pembuatan paspor, sehingga cara ini lebih memudahkan pemohon.
"Sistem antrean daring atau online ini memudahkan proses mengikuti verifikasi data, perekaman dan pembayaran, serta pemberitahuan jadwal pengambilan paspor," kata Fauzi.
Berdasarkan ketentuan dari Direktorat Jenderal Imigrasi, kata Fauzi, pihaknya memberikan pelayanan prioritas bagi kelompok rentan, yakni pemohon lanjut usia, ibu hamil, orang sakit, disabilitas serta balita.
"Pembuatan paspor di Imigrasi Kelas II Lhokseumawe selesai dalam kurun waktu tiga hari sejak permohonan diajukan. Kami juga mengajak masyarakat untuk tidak menggunakan jasa calo," kata Fauzi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022