Blangpidie (ANTARA Aceh) - Perhatian Pemerintah Aceh Barat Daya (Abdya) terhadap sektor pertanian padi sawah dari tahun ke tahun terus mengalami kemajuan hingga masuk dalam dominasi Kabupaten terbaik di provinsi Aceh pada tahun 2015 dalam menyongkong ke tahanan pangan nasional.
''Alahamdulillah, tahun ini Abdya masuk dalam dominasi Kabupaten terbaik di se-Aceh. Abdya berhasil menduduki peringkat pertama. Ini belum pernah di raih sebelumnya,'' kata Wakil Bupati Abdya, Erwanto di sela-sela acara tanam padi perdana musim tanam rendengan di Blangpidie, Senin.
Erwanto menambahkan, keberhasilan Abdya dalam mengalahkan seluruh Kabupaten/kota lainnya di provinsi Aceh dalam menyokong ketahanan pangan nasional melalui tanam padi sawah secara serentak merupakan berkat kerja keras seluruh petani yang selama ini sangat patuh terhadap program pemerintah terutama dalam mengikuti jadwal tanam yang tepat.
Selain mengikuti jadwal tanam padi yang tepat, lanjutnya, para petani pun kompak dalam bercocok tanam secara serentak dengan mengunakan benih unggul bantuan pemerintah kabupaten serta mengikuti petunjuk teknis dari dinas pertanian.
Saat musim turun sawah mulai di canangkan oleh pemerintah, kata dia, Dinas pertanian bersama-sama dengan TNI dan tim penyuluh melakukan pendampingan penuh terhadap petani, mulai sejak proses olah tanah, pembagian air sawah hingga sampai masa panen selesai.
''Pada musim tanam pertama yang lalu, pemerintah tidak pernah bermimpi akan mendapatkan juara pertama se-Aceh. namun, saat musim panen tiba, Allah memberikan hasil yang sangat luar biasa kepada kita. Rata-rata hasil panen padi mencapai 8, 2 ton per hektar, ini adalah angka yang sangat tinggi yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Aceh,'' katanya
Pun demikian, tambahnya, para petani Abdya jangan merasa cepat puas dengan capaian yang telah di dapatkan tersebut, akan tetapi, terus bekerja mengsukseskan program tanam padi serentak pada musim tanam rendengan ini, apalagi pemerintah daerah sangat fokus membantu para petani sawah dalam bercocok tanam.
Pemkab Abdya tidak hanya fokus pada tanam padi serentak, akan tetapi, kini sedang di jajaki tentang tanam kacang tanah secara serentak di atas lahan seluas 25 ribu hektar yang terdapat di sembilan kecamatan dalam kabupaten abdya.
Program tanam kacang tanah secara serentak ini dilrencanakan setelah proses panen padi selesai pada tahun 2016 yang mana semua kebutuhan petani dalam mensukseskan program rotasi tanam ini di bantu oleh pemerintah.
Program tanam kacang tanah secara serentak yang kini sedang di programkan ini selain untuk membantu petani dalam meningkatkan pendapatan juga untuk menjaga kestabilan lahan sawah agar tetap subur. katanya menambahkan.
Sebelum program tanam kacang tanah ini di mulai, kata wabup, pemkab Abdya terlebih dahulu menjajaki atau menjalin kerjasama dengan perusahaan luar sebagai penampung hasil komoditi supaya petani tidak susah dalam menjual hasilnya.
''Pilihan ini ada dua palawija, kacang tanah atau pun jagung sebagai bentuk rotasi tanam. jadi, sebelum program ini kita mulai, tentu kita harus menjalin kerjasama dulu dengan pihak perusahaan penampung, jika sudah ada, setelah panen ini baru kita mulai,'' demikian Erwanto
''Alahamdulillah, tahun ini Abdya masuk dalam dominasi Kabupaten terbaik di se-Aceh. Abdya berhasil menduduki peringkat pertama. Ini belum pernah di raih sebelumnya,'' kata Wakil Bupati Abdya, Erwanto di sela-sela acara tanam padi perdana musim tanam rendengan di Blangpidie, Senin.
Erwanto menambahkan, keberhasilan Abdya dalam mengalahkan seluruh Kabupaten/kota lainnya di provinsi Aceh dalam menyokong ketahanan pangan nasional melalui tanam padi sawah secara serentak merupakan berkat kerja keras seluruh petani yang selama ini sangat patuh terhadap program pemerintah terutama dalam mengikuti jadwal tanam yang tepat.
Selain mengikuti jadwal tanam padi yang tepat, lanjutnya, para petani pun kompak dalam bercocok tanam secara serentak dengan mengunakan benih unggul bantuan pemerintah kabupaten serta mengikuti petunjuk teknis dari dinas pertanian.
Saat musim turun sawah mulai di canangkan oleh pemerintah, kata dia, Dinas pertanian bersama-sama dengan TNI dan tim penyuluh melakukan pendampingan penuh terhadap petani, mulai sejak proses olah tanah, pembagian air sawah hingga sampai masa panen selesai.
''Pada musim tanam pertama yang lalu, pemerintah tidak pernah bermimpi akan mendapatkan juara pertama se-Aceh. namun, saat musim panen tiba, Allah memberikan hasil yang sangat luar biasa kepada kita. Rata-rata hasil panen padi mencapai 8, 2 ton per hektar, ini adalah angka yang sangat tinggi yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Aceh,'' katanya
Pun demikian, tambahnya, para petani Abdya jangan merasa cepat puas dengan capaian yang telah di dapatkan tersebut, akan tetapi, terus bekerja mengsukseskan program tanam padi serentak pada musim tanam rendengan ini, apalagi pemerintah daerah sangat fokus membantu para petani sawah dalam bercocok tanam.
Pemkab Abdya tidak hanya fokus pada tanam padi serentak, akan tetapi, kini sedang di jajaki tentang tanam kacang tanah secara serentak di atas lahan seluas 25 ribu hektar yang terdapat di sembilan kecamatan dalam kabupaten abdya.
Program tanam kacang tanah secara serentak ini dilrencanakan setelah proses panen padi selesai pada tahun 2016 yang mana semua kebutuhan petani dalam mensukseskan program rotasi tanam ini di bantu oleh pemerintah.
Program tanam kacang tanah secara serentak yang kini sedang di programkan ini selain untuk membantu petani dalam meningkatkan pendapatan juga untuk menjaga kestabilan lahan sawah agar tetap subur. katanya menambahkan.
Sebelum program tanam kacang tanah ini di mulai, kata wabup, pemkab Abdya terlebih dahulu menjajaki atau menjalin kerjasama dengan perusahaan luar sebagai penampung hasil komoditi supaya petani tidak susah dalam menjual hasilnya.
''Pilihan ini ada dua palawija, kacang tanah atau pun jagung sebagai bentuk rotasi tanam. jadi, sebelum program ini kita mulai, tentu kita harus menjalin kerjasama dulu dengan pihak perusahaan penampung, jika sudah ada, setelah panen ini baru kita mulai,'' demikian Erwanto
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015