Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Ketua LSM Aceh Human Foundation (AHM) Abdul Hadi Abidin alias Adi Maros mengatakan, Juha Christensen, tokoh fasilitator perundingan damai Aceh ikut berperan dalam penyelesaian kasus kelompok bersenjata Din Minimi.

"Dalam upaya penyelesaian masalah kelompok bersenjata Din Minimi ini, Juha Christensen cukup banyak berperan, bahkan dirinya sudah beberapa kali berbaur dengan kelompok itu di hutan," ujar Adi Maros kepada wartawan di Lhokseumawe, Rabu.

Menurut dia, Juha Christensen memiliki kemampuan berdiplomasi dengan baik, secara emosional ia lebih dekat dengan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Adi menambakan, Din Minimi sangat percaya kepada Juha Christensen, karena berdiplomasinya sangat bagus, serta mampu menjalin komunikasi dengan Wakil Presiden Yusuf Kalla dan Kepala BIN Sutiyoso.

Sehingga LSM Aceh Human Foundation terus mendorong kelompok Din Minimi untuk mengambil keputusan yang terbaik, sehingga suasana damai yang sudah berlangsung di Aceh bisa terjaga dengan baik.

"Peristiwa ini merupakan suatu sejarah baru dan harus kita apresiasikan, apalagi Din Minimi sudah menyerahkan seluruh senjatanya kepada Kepala BIN Sutiyoso dan bisa menjalani kehidupan yang lebih baik," tutur Adi Maros.

Tambahnya, Sutiyoso sempat mengatakan, hatinya sangat tersentuh atas penyerahan senjata yang dilakukan oleh Din Minimi, sehingga penyelesaian masalah-masalah seperti itu bisa menjadi model dan pembelajaran bagi semua.

Bahkan, Kepala BIN tersebut masuk ke hutan tanpa dikawal aparat bersenjata dan sempat tidur di rumah Din Minimi sambil berdiskusi tentang masalah-masalah yang harus diselesaikan.

"Pak Sutiyoso memiliki kedekatan emosional dengan Din Minimi, bahkan saat penjemputan, pensiunan jenderal tersebut tidur di rumah pimpinan kelompok bersenjata tersebut sambil berdiskusi tentang masalah-masalah yang harus diselesaikan," ungkap Adi Maros.

Pewarta: Pewarta : Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2015