Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Aceh mendorong masyarakat untuk bertransaksi secara non tunai atau digital, sebagai salah satu upaya mitigasi risiko kejahatan peredaran uang palsu di tengah masyarakat saat Ramadhan dan Idul Fitri.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe Gunawan, Selasa, mengatakan kebutuhan terhadap uang tunai pada periode Ramadhan dan lebaran memang cukup tinggi. Untuk wilayah kerja Lhokseumawe saja, kebutuhan uang tunai mencapai Rp2,2 triliun pada Idul Fitri 1445 Hijriah.
“Namun demikian kami terus mendorong transaksi non tunai sebagai mitigasi risiko kejahatan uang pals serta memberikan kemudahan transaksi yang cepat dan aman,” kata Gunawan saat dihubungi dari Banda Aceh.
Ia menjelaskan, transaksi non tunai memberi kemudahan bagi masyarakat, yakni meminimalisir salah hitung, meminimalisir kontak fisik seperti saat pandemi COVID-19, dan yang utama yaitu memungkinkan segala transaksi dapat dilaksanakan dimana dan kapan saja.
Baca juga: Bank Indonesia buka layanan penukaran uang lebaran terpadu di Banda Aceh
Oleh karena itu, pada periode Ramadhan dan Idul Fitri kali ini, Bank Indonesia juga memiliki program Mudah berbagi Ramadhan dengan QRIS (Mubaraq), yaitu berbagi dengan transaksi digital melalui layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Pelaksanaan kegiatan Mubaraq dilakukan dengan memberikan apresiasi kepada masing-masing masjid yang memiliki volume transaksi penghimpunan dana melalui QRIS terbesar, di 10 kota/kabupaten wilayah kerja Kantor Bank Indonesia Lhokseumawe.
Meliputi wilayah Aceh bagian timur seperti Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tengah, Bireuen, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Timur, Aceh Tamiang, dan Aceh Tenggara.
“Oleh karena itu seluruh masjid didorong untuk menggunakan QRIS sebagai media beramal bagi masyarakat. Data volume transaksi QRIS selama periode Ramadhan dan lebaran 2024 yang kami peroleh dari perbankan akan dijadikan dasar pemberian apresiasi tersebut,” ujarnya.
Di sisi lain, Bank Indonesia Lhokseumawe juga menyiapkan uang sebesar Rp2,2 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang jelang Idul Fitri 1445 Hijriah untuk daerah wilayah kerjanya.
Gunawan mengatakan kebutuhan uang di wilayah kerja Bank Indonesia Lhokseumawe pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 2024 mencapai Rp2,2 triliun, atau meningkat 15,8 persen dibanding periode sama tahun lalu yang hanya Rp1,9 triliun.
Pihaknya telah menyiapkan strategi penukaran uang pencahan baru di tengah masyarakat yang dikemas dalam kegiatan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi).
“Hal ini merupakan tugas Bank Indonesia untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah di masyarakat dalam jumlah dan nominal yang cukup, pecahan yang sesuai dan kondisi yang layak edar,” katanya.
Baca juga: BI Lhokseumawe siapkan Rp2,2 triliun untuk penukaran uang lebaran
BI ajak warga transaksi non tunai, cegah risiko kejahatan saat Idul Fitri
Selasa, 26 Maret 2024 16:24 WIB