Jakarta (ANTARA Aceh) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, adanya kelompok-kelompok yang berpaham radikal harus disikapi serius oleh semua pihak terkait.

"Jangan pernah merasa aman, sebab kelompok radikal itu berproses dari satu titik ke titik lainnya. Seperti, diam-diam belajar merakit bom," kata Mensos dalam keterangan tertulis yang diterima, di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan, Indonesia didirikan oleh para pendiri bangsa di atas kebhinekaan, baik suku, agama, budaya, tradisi, serta adat istiadat.

Mensos mengatakan, kebhinekaan merupakan suatu keniscayaan bagi bangsa Indonesia, memiliki keberagaman baik suku, agama, budaya, tradisi, serta adat istiadat.

Untuk menjaga kebhinekaan, kata Mensos, segenap elemen dan komponen bangsa wajib bergandengan tangan mencipatkan suasana yang kondusif dan menyemai rasa damai dan kasih sayang terhadap sesama.

"Menjaga kebhinekaan wajib menjalin sinergitas dengan segenap elemen dan komponen bangsa, terlebih bagi muslim di Indonesia," katanya.

Tidak satupun agama membenarkan segala tindakan keji dan menebar teror. Terlebih yang menghancurkan dan menginjak-injak Hak Asasi Manusia (HAM).

"Mari kita sebar, semai dan hadirkan Islam rahmat lil alamin (Islam rahmat bagi segenap alam-red) dengan damai dan kasih sayang," kata dia.

Pada Kamis (14/1) ibukota Jakarta diguncang teror bom tepatnya di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat. Akibat aksi teror tersebut tujuh orang meninggal termasuk yang diduga pelaku. Pada Sabtu malam, seorang korban luka-luka akhirnya meninggal dunia.

Pewarta: Pewarta : Desi Purnamawati

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016