Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Puluhan pelaku pariwisata yang tergabung dalam Asosiasi Pelaku Pariwisata (ASPPI) Aceh membersihkan sejumlah objek wisata Aceh Besar.

Sekretaris Dewan Pengurus Daerah (DPD) ASPPI Aceh Nurhadi di Banda Aceh, Minggu, mengatakan kegiatan membersihkan objek wisata ini dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).

"Kegiatan memperingati HPSN dipusatkan di objek wisata tsunami kubah masjid di Gampong Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar," ucapnya.

Di tempat itu, sebut Nurhadi, para pelaku wisata berbaur dengan masyarakat setempat membersihkan objek wisata tsunami tersebut. Masyarakat mengapresiasi kegiatan ASPPI tersebut.

Selain membersihkan objek wisata kubah masjid, pengurus ASPPI Aceh yang ikut dalam kegiatan tersebut berdiskusi dengan masyarakat setempat. Tujuan diskusi untuk mengajak masyarakat mengembangkan objek wisata itu sebagai sumber pendapatan ekonomi.

"Dari diskusi tersebut diketahui objek wisata itu sudah menjadi sumber ekonomi masyarakat. Selain menjual suvenir, masyarakat juga menjual jasa ojek bagi wisatawan," katanya.

Jasa ojek tersebut lahir karena untuk menuju ke objek kubah masjid tersebut tidak bisa dilalui bus. Biasanya, rombongan wisata yang sering berkunjung ke tempat itu menggunakan bus.

"Jasa ojek ini dilakoni kaum ibu setempat. Yang menariknya, mereka tidak mematok tarif, tetapi diberikan seikhlasannya. Jadi, kami melihat sektor wisata objek kubah masjid ini telah memberi dampak positif bagi masyarakat setempat," katanya.

Nurhadi menegaskan, ASPPI Aceh sebagai perkumpulan pelaku pariwisata berkomitmen memasarkan objek wisata kubah masjid tersebut. Apalagi objek wisata ini memiliki daya tarik tersendiri.

"Banyak masukan yang disampaikan kepada kami dan ini akan menjadi bahan kajian kami dalam mengembangkan pariwisata di Tanah Rencong ini," katanya.

Kepada masyarakat setempat, Nurhadi menekankan bahwa pariwisata merupakan industri yang tidak bisa berdiri sendiri. Pariwisata saling terkait dengan berbagai sektor lainnya.

"Karena itu, semua sektor pendukung pariwisata harus bersinergi dan saling mendukung. Kami yakin pariwisata Aceh maju, menyaingi pariwisata provinsi lainnya di Indonesia," kata Nurhadi.

Dalam kegiatan itu, Ketua Dewan Pengawas ASPPI Aceh Umar Machtub mengajak masyarakat yang mengelola objek wisata kubah masjid menerapkan sapta pesona.

"Sapta pesona itu meliputi adanya rasa aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah-tamah, dan kenangan. Dengan adanya sapta pesona ini ditambah dengan kekhasan budaya lokal, wisatawan akan merasa terkesan berkunjung ke kubah masjid ini," ungkap Umar Machtub.

Umar Machtub mengatakan dalam pertemuan tersebut, masyarakat setempat mengharap pemerintah daerah mengembangkan dua objek wisata di sekitar kubah masjid tsunami.

Dua objek wisata tersebut yakni meriam perang zaman kolonial dan makam Tengku Cik Maharaja Gurah, yang juga guru spiritual Sultan Iskandar Muda, Raja Aceh yang terkenal sepanjang zaman itu, katanya.

"Masyarakat berharap pemerintah membangun akses jalan ke meriam perang. Karena lokasi berada di atas Bukti Gle Sampe yang jaraknya 20  menit berjalan kaki dari objek kubah tsunami," kata Umar Machtub.

Ikut serta dalam aksi sosial itu di antaranya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Reza Fahlevi dan Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Aceh Besar M Ali, Keuchik Gurah Zakaria tokoh masyarakat setempat.

Pewarta: Pewarta : M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016