Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, pada Februari 2016 mengalami deflasi sebesar 0,13 persen, akibat dipicu oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lhokseumawe Mughlisuddin di Lhokseumawe, Selasa mengatakan, penyebab utama terjadinya deflasi, adalah turunnya indeks pada kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar, sebesar 0,50 persen, terutama pada sub kelompok bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 2,08 persen.

Rincinya, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada bulan Februari 2016 mengalami deflasi sebesar 0,50 persen atau terjadi penurunan indeks dari 117,67 pada bulan Januari 2016 menjadi 117,08 pada bulan Februari 2016.

Subkelompok yang mengalami deflasi pada kelompok ini yaitu subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air sebesar 2,08 persen dan subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,08 persen.

Sedangkan subkelompok perlengkapan rumah tangga dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,12 persen dan 0,03 persen.

Komoditas yang memberikan andil deflasi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar yaitu berasal dari komoditas tarip listrik sebesar 0,103 persen, semen sebesar 0,0136 persen, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,0058 persen.

Selain itu, komoditas yang menahan laju deflasi pada kelompok ini berasal dari komoditas cat kayu/besi sebesar 0,0017 persen, bola lampu sebesar 0,0011 persen, air conditioner (AC) sebesar 0,0008 persen, dan beberapa komoditas lainnya.

Selain itu, kelompok bahan makanan pada bulan Februari 2016 mengalami deflasi sebesar 0,31 persen atau mengalami penurunan indeks dari 128,28 pada bulan Jauari 2016 menjadi 127,88 pada bulan Februari 2016.

Adapun komoditas kelompok bahan makanan yang memberikan andil deflasi pada kelompok ini antara lain, bawang merah sebesar 0,2414 persen, cabe hijau sebesar 0,1076 persen, kembung/gembung sebesar 0,0421 persen, telur ayam ras sebesar 0,0393 persen, kol putih/kubis sebesar 0,0264 persen, dan beberapa komoditas lainnya.

"Sementara untuk kelompok pengeluaran lainnya, kondisinya mengalami inflasi. Namun tidak terjadi secara signifikan," ujar dia.

Pewarta: Pewarta : Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016