Petani bawang merah di Kabupaten Gayo Lues mulai tersenyum, karena saat ini harga salah satu bumbu masak itu di pasar cukup tinggi, sehingga mereka berharap bisa meraup keuntungan besar.
Seorang petani, Inen Idnas di Kecamatan Blangpegayon, Kamis mengatakan, hingga saat ini, harga bawang merah di tingkat petani Rp45 ribu/kg atau melonjak hingga 275 persen dibandingkan dua bulan lalu yang hanya Rp12 ribu/kg.
Baca juga: Harga cabai merah di Aceh tembus Rp100 ribu per kilogram
Dikatakan, kenaikan harga bawang tersebut secara bertahap, yakni pada Mei 2022 mencapai Rp25 ribu- Rp28 ribu/kg, bulan Juni sudah Rp45 ribu/kg di tingkat petani.
Kenaikan harga bawang itu disebabkan naiknya harga bibit dan faktor cuaca yang tidak menentu.
“Yang paling berpengaruh itu cuaca, apalagi sekarang cuaca tidak menentu, jadi bawang dan sayuran otomatis cepat busuk, bahkan bisa gagal panen,” terangnya.
Baca juga: Harga bawang naik tajam di Banda Aceh, ini penyebabnya
Sementara, petani bawang merah yang lainnya, Ipul mengaku senang karena harga bawang di pasaran naik, meski memang diakuinya, kenaikan harga bawang juga diikuti dengan membengkaknya biaya produksi, mulai dari pupuk mahal dan ditambah cuaca tak menentu.
“Selain harga bibit tinggi, kondisi cuaca memang sedang tidak karuan, karena permintaan pasar tinggi dan biaya pemeliharaan naik, semua pokoknya naik,” tegasnya.
Ia bercerita, harga bawang merah di tingkat petani selama ini sangat fluktuatif, terkadang para petani sudah mengeluarkan banyak modal untuk menanam namun saat masa panen tiba harganya jatuh, seperti yang dialami tahun 2020.
Baca juga: Konsumsi bawang merah di Aceh Utara capai 1.729,6 ton
Menurutnya tahun lalu, sempat anjlok lantaran berbarengan masa panen raya dari kawasan Sumut, karena itu, di pasaran stok bawang melimpah dan harganya jatuh.
Pantauan ANTARA, di pasar terpadu Blangkejeren, harga bawang merah di pengecer mencapai Rp50 ribu - Rp55 ribu/kg, dan jenis bawang bombai Rp23 ribu/kg.
Sedangkan harga bibit bawang merah di pasaran mencapai Rp65 ribu – Rp70 ribu/kg.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Seorang petani, Inen Idnas di Kecamatan Blangpegayon, Kamis mengatakan, hingga saat ini, harga bawang merah di tingkat petani Rp45 ribu/kg atau melonjak hingga 275 persen dibandingkan dua bulan lalu yang hanya Rp12 ribu/kg.
Baca juga: Harga cabai merah di Aceh tembus Rp100 ribu per kilogram
Dikatakan, kenaikan harga bawang tersebut secara bertahap, yakni pada Mei 2022 mencapai Rp25 ribu- Rp28 ribu/kg, bulan Juni sudah Rp45 ribu/kg di tingkat petani.
Kenaikan harga bawang itu disebabkan naiknya harga bibit dan faktor cuaca yang tidak menentu.
“Yang paling berpengaruh itu cuaca, apalagi sekarang cuaca tidak menentu, jadi bawang dan sayuran otomatis cepat busuk, bahkan bisa gagal panen,” terangnya.
Baca juga: Harga bawang naik tajam di Banda Aceh, ini penyebabnya
Sementara, petani bawang merah yang lainnya, Ipul mengaku senang karena harga bawang di pasaran naik, meski memang diakuinya, kenaikan harga bawang juga diikuti dengan membengkaknya biaya produksi, mulai dari pupuk mahal dan ditambah cuaca tak menentu.
“Selain harga bibit tinggi, kondisi cuaca memang sedang tidak karuan, karena permintaan pasar tinggi dan biaya pemeliharaan naik, semua pokoknya naik,” tegasnya.
Ia bercerita, harga bawang merah di tingkat petani selama ini sangat fluktuatif, terkadang para petani sudah mengeluarkan banyak modal untuk menanam namun saat masa panen tiba harganya jatuh, seperti yang dialami tahun 2020.
Baca juga: Konsumsi bawang merah di Aceh Utara capai 1.729,6 ton
Menurutnya tahun lalu, sempat anjlok lantaran berbarengan masa panen raya dari kawasan Sumut, karena itu, di pasaran stok bawang melimpah dan harganya jatuh.
Pantauan ANTARA, di pasar terpadu Blangkejeren, harga bawang merah di pengecer mencapai Rp50 ribu - Rp55 ribu/kg, dan jenis bawang bombai Rp23 ribu/kg.
Sedangkan harga bibit bawang merah di pasaran mencapai Rp65 ribu – Rp70 ribu/kg.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022