Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Distanpang) Pidie menyatakan produktivitas kakao di daerah tersebut turun menyusul gangguan gajah terhadap tanaman itu.
Kabid Ketahanan Pangan Kabupaten Pidie Ainul Mardhiyah melalui koordinator data perkebunan, Irhas di Pidie, Rabu mengatakan banyak tanaman kakao rusak akibat gangguan gajah yang turun ke lahan petani.
"Penurunan produksi ini juga disebabkan serangan Penyakit Buah Kakao (PBK) dan kurangnya ilmu bagi petani tentang budidaya kakao," kata Irhas.
Irhas menjelaskan pada 2021 intensitas satwa liar merusak tanaman cukup tinggi sehingga produksi semakin menurun.
"Petani tidak merawat lagi kakao di kebunnya karena takut berisiko dengan hewan liar yang hampir setiap minggu digiring ke kebun-kebun warga di beberapa kecamatan wilayah Pidie," katanya.
Ia merincikan, sekitar 6000 hektar luas areal tanaman yang menghasilkan kakao di Pidie, namun hanya memperoleh hasil 300 kilogram per hectare dari sebelumnya rata-rata produktivitas sekitar 500 kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022