Konstruksi plafon kamar Mina pada ruang Muda Sedia Bedah RSUD Aceh Tamiang tiba-tiba ambruk disaat beberapa pasien dirawat inap di dalamnya.
Sejumlah petugas medis di ruang Muda Sedia Bedah, Minggu, mengatakan insiden jatuhnya plafon itu secara tiba-tiba tidak tahu apa penyebabnya.
"Ada dua pasien di dalam. Pasiennya sudah dipindah di ruang sebelah," kata perawat wanita yang enggan disebut namanya.
Namun para perawat tersebut tidak tahu persis kronologi jatuhnya plafon tersebut karena mereka petugas sift sore.
Baca juga: BIN vaksin 6.500 orang di Aceh Tamiang termasuk daerah 4 T
"Kejadiannya siang tadi, kami tidak tahu jam berapa petugas sif pagi yang tahu. Kalau kepala ruangan sedang tidak masuk ini kan, lebaran jadi libur," tuturnya lagi.
Perawat lainnya mengatakan ruang Muda Sedia Bedah dibangun sejak era Direktur RSUD lama Ibnu Azis. Namun setahun belakangan kamar Mina pernah direnovasi karena terjadi keretakan.
"Retak itu diduga tidak kuat menahan beban renda yang terlalu berat. Kalau plafon-nya baru sekitar satu tahun diperbaiki," tambanya.
Salah satu pasien yang dirawat inap di kamar Mina Rukiyah (62) warga Rantau mengatakan kejadian plafon jatuh sekitar pukul 11.00 WIB. Nasib baik plafon berbahan fiber itu tidak menimpah tubuhnya.
Baca juga: Membantu tugas negara, datok penghulu terima penghargaan mitra Polri
"Saat itu ada perawat sedang mengganti perban di tangan saya. Tiba-tiba jatuh plafon dari atas. Adik itu (pasien sebelah saya) sampai lari dia," tutur Rukiyah yang dijaga suaminya.
Rukiyah mengaku sudah enam hari dirawat karena sakit diabetes. Wanita lansia ini akan menjalani operasi dalam waktu dekat. Ia pun sempat syok saat plafon ruangan runtuh parak poranda.
"Saat plafon itu jatuh saya tidak kena, yang kena perawat. Sebelum jatuh ada suara ribut-ribut di atas saya pikir ada kucing," ucapnya.
Baca juga: Pelaku rudapaksa anak tiri di bawah umur dijerat pasal berlapis
Sementara pasien satunya lagi Sisy Sakinah (18) warga Kampung Landuh, Kecamatan Kota Kuala Simpang mengaku nyaris tertimpah serpihan material plafon.
"Mata saya hampir kena serpihan plafon yang pecah," kata Sisy yang dirawat inap akibat sakit asam lambung.
Dari pemantauan ANTARA dilapangan seluruh atap plafon beserta rangka renda/pembatas tempat tidur ambrol hampir tak tersisa. Hanya tinggal rangka baja yang masih menggantung di kamar inap yang memiliki empat bad itu. Sampai sore ini puing-puing fiber PVC sebagian dikumpul dalam kamar, sementara plat PVC lainnya masih nyungsang belum dibereskan.
Terkait insiden ini Direktur RSUD Aceh Tamiang Andika Putra menjelaskan insiden robohnya plafon kamar Mina itu terjadi secara tiba-tiba dan belum diketahui penyebabnya.
"Benar tiba-tiba roboh plafonnya, besok segera diperbaiki. Penyebabnya belum tau pasti besok dicek dulu sama Bidang terkait," kata Andika via WhatsApp.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Sejumlah petugas medis di ruang Muda Sedia Bedah, Minggu, mengatakan insiden jatuhnya plafon itu secara tiba-tiba tidak tahu apa penyebabnya.
"Ada dua pasien di dalam. Pasiennya sudah dipindah di ruang sebelah," kata perawat wanita yang enggan disebut namanya.
Namun para perawat tersebut tidak tahu persis kronologi jatuhnya plafon tersebut karena mereka petugas sift sore.
Baca juga: BIN vaksin 6.500 orang di Aceh Tamiang termasuk daerah 4 T
"Kejadiannya siang tadi, kami tidak tahu jam berapa petugas sif pagi yang tahu. Kalau kepala ruangan sedang tidak masuk ini kan, lebaran jadi libur," tuturnya lagi.
Perawat lainnya mengatakan ruang Muda Sedia Bedah dibangun sejak era Direktur RSUD lama Ibnu Azis. Namun setahun belakangan kamar Mina pernah direnovasi karena terjadi keretakan.
"Retak itu diduga tidak kuat menahan beban renda yang terlalu berat. Kalau plafon-nya baru sekitar satu tahun diperbaiki," tambanya.
Salah satu pasien yang dirawat inap di kamar Mina Rukiyah (62) warga Rantau mengatakan kejadian plafon jatuh sekitar pukul 11.00 WIB. Nasib baik plafon berbahan fiber itu tidak menimpah tubuhnya.
Baca juga: Membantu tugas negara, datok penghulu terima penghargaan mitra Polri
"Saat itu ada perawat sedang mengganti perban di tangan saya. Tiba-tiba jatuh plafon dari atas. Adik itu (pasien sebelah saya) sampai lari dia," tutur Rukiyah yang dijaga suaminya.
Rukiyah mengaku sudah enam hari dirawat karena sakit diabetes. Wanita lansia ini akan menjalani operasi dalam waktu dekat. Ia pun sempat syok saat plafon ruangan runtuh parak poranda.
"Saat plafon itu jatuh saya tidak kena, yang kena perawat. Sebelum jatuh ada suara ribut-ribut di atas saya pikir ada kucing," ucapnya.
Baca juga: Pelaku rudapaksa anak tiri di bawah umur dijerat pasal berlapis
Sementara pasien satunya lagi Sisy Sakinah (18) warga Kampung Landuh, Kecamatan Kota Kuala Simpang mengaku nyaris tertimpah serpihan material plafon.
"Mata saya hampir kena serpihan plafon yang pecah," kata Sisy yang dirawat inap akibat sakit asam lambung.
Dari pemantauan ANTARA dilapangan seluruh atap plafon beserta rangka renda/pembatas tempat tidur ambrol hampir tak tersisa. Hanya tinggal rangka baja yang masih menggantung di kamar inap yang memiliki empat bad itu. Sampai sore ini puing-puing fiber PVC sebagian dikumpul dalam kamar, sementara plat PVC lainnya masih nyungsang belum dibereskan.
Terkait insiden ini Direktur RSUD Aceh Tamiang Andika Putra menjelaskan insiden robohnya plafon kamar Mina itu terjadi secara tiba-tiba dan belum diketahui penyebabnya.
"Benar tiba-tiba roboh plafonnya, besok segera diperbaiki. Penyebabnya belum tau pasti besok dicek dulu sama Bidang terkait," kata Andika via WhatsApp.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022