Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Aceh terus melakukan pengeboran secara masif di perairan laut Aceh untuk mencari cadangan minyak dan gas baru.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus, Jumat, mengatakan pengeboran dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mencapai target 1 juta barel oil per hari dan 12 BSCFD di tahun 2030.

“Sehingga SKK Migas - KKKS wilayah Aceh terus konsisten untuk mencari cadangan migas, tidak terkecuali di wilayah di Provinsi Aceh,” kata Rikky dalam keterangan diterima di Banda Aceh.

Baca juga: Penemuan cadangan Migas di Aceh jadi daya tarik investor

Pada 2022, SKK Migas dan KKKS wilayah Aceh telah melakukan pengeboran di dua titik pengeboran lepas pantai Aceh.

Kata dia, Premier Oil Andaman Ltd mulai melakukan pengeboran eksplorasi sumur Timpan-1 pada Mei, lalu disusul KKKS Pertamina Hulu Rokan Zona 1 WK NSO melakukan pengeboran melalui sumur NSO-R2 pada Juni.

Dan hasilnya, lanjut dia, Sumur Timpan-1 KKKS Premier Oil Andaman yang merupakan bagian dari Harbour Energy company, operator blok Andaman II yang terletak 150 km lepas pantai Aceh berhasil menemukan cadangan Migas.

Baca juga: Penemuan cadangan Migas jadi harapan baru kemakmuran Aceh

“Penemuan ini diperoleh setelah Premier Oil menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada kedalaman air 4.245 kaki. Sumur di bor secara vertikal total pada kedalaman 13.818 kaki di bawah laut,” katanya.

Hasil pengujian, menurut Rikky, sumur tersebut mengalirkan gas sebesar 27 juta kaki kubik perhari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BCPD).

Premier Oil Andaman Ltd akan segera melakukan studi evaluasi post drill untuk menentukan langkah eksplorasi dan pengembangan selanjutnya dalam usaha mengkomersialisasikan penemuan ini di lepas pantai cekungan Sumatera Utara.

Baca juga: Hiswana Migas: MyPertamina baik untuk akurasi data penerima BBM subsidi

Hal yang sama juga diharapkan dari sumur NSO-R2 KKKS Pertamina Hulu Rokan Zona 1 WK NSO, yang kini masih dalam tahap pengeboran dengan jarak 120 km dari lepas pantai Lhokseumawe dengan perkirakan selesai pada akhir Agustus 2022.

“Pengeboran yang telah berjalan selama 32 hari sejak tanggal 14 Juni 2022 menggunakan Rig Essar Wildcat dengan kedalaman 4.120 ft di bawah permukaan air,” katanya.

Sebab itu, perwakilan SKK Migas Sumbagut terus mengawal kelancaran pengeboran dengan terus koordinasi dengan lintas sektor di daerah untuk memastikan kegiatan pengeboran berjalan lancar.

“Alhamdulillah, dua pengeboran yang telah dan sedang berjalan yaitu sumur Timpan-1 dan NSO-R2 berjalan lancar dan tanpa gangguan yang berarti,” katanya.

Setelah ini, kata dia, akan menyusul pengeboran sumur Rencong-1X oleh KKKS Repsol Andaman di bawah kewenangan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).

“Rencananya Kapal Pengeboran akan mulai meninggalkan lokasi Sumur Timpan-1 untuk bergerak ke lokasi baru pada akhir minggu ini,” kata Rikky.

 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022