Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno berbincang-bincang dengan dua founder Amanah Corp kelahiran Aceh yang menghasilkan omzet bisnis Rp20 miliar per bulan dalam even Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI).
"Hari ini saya ditemani dua pemuda kuat dari Aceh yang sudah berhasil menciptakan lapangan kerja besar, yaitu Khadafi dan Firmansyah," katanya di sela-sela pembukaan AKI di Banda Aceh, Kamis.
Sandiaga Uno menyampaikan kedua founder Amanah Corp-bergerak di bidang konsultansi TI dan software development tersebut pengusaha sukses di bidang aplikasi yang juga merupakan subsektor ekonomi kreatif.
"Mereka sudah banyak membuka lapangan pekerjaan dan menghasilkan omzet bisnis puluhan miliar per bulan," katanya.
Kedua pengusaha asal Aceh tersebut, kata Sandi, sangat menginspirasi karena meninggalkan zona nyaman dari pekerjaan yang sebenarnya sudah memiliki penghasilan lebih dari cukup untuk berkolaborasi merintis usaha.
"Awalnya Khadafi bekerja sebagai software developer di Fujitsu dan Toyota, dan auditor TI di Bank Syariah Mandiri yang sekarang menjadi BSI, lalu mengundurkan diri untuk mendirikan usaha ini," katanya.
CEO Amanah Corp, Muhammad Khadafi, mengatakan omzet puluhan miliar tersebut berhasil diraih berkat aplikasi bisa top up model bisnis lain dari Amanah Corp dengan menghadirkan platform Payment Point Online Bank (PPOB) yang diluncurkan pada tahun 2017.
Sejak tahun didirikan, aplikasi ini kini memiliki 250 ribu pengguna dengan jumlah transaksi sebanyak 15.000-20.000 transaksi per harinya dan omzet per hari mencapai Rp600-Rp700 juta.
"Kami membuka peluang bagi mereka untuk bisa menggunakan produk-produk kami," katanya.
Aplikasi bisa top up merupakan yang menyediakan layanan pembayaran online, mulai dari token listrik, pulsa, paket data, e-money, voucer game, dana untuk transportasi, dan berbagai tagihan.
Chief Operation Officer, Firmansyah, mengatakan omzet tersebut tidak didapatkan secara instan. Usaha tersebut mulanya dirintis dari asrama FOBA (mahasiswa Aceh-Jakarta) berdua saja dengan modal Rp5 juta rupiah dan tanpa investor.
"Kita membangun benar-benar organik berdua saja," kata Firmansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022