Sabang (ANTARA Aceh) - Penasehat kehormatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indroyono Soesilo mengatakan, Kota Sabang, Aceh, kini sudah menjadi persinggahan kapal pesiar, sehingga diharapkan pulau tersebut semakin dikenal di dunia pariwisata.

"Sabang sudah menjadi persinggahan kapal pesiar. Kapal itu membawa lebih dari seribu wisatawan mancanegara," ungkap Indroyono Soesila di Sabang, Aceh, Selasa.

Mantan Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman itu berada di Sabang dalam rangka menghadiri dan membuka Sabang Marine Festival 2016. Festival tahunan itu dimeriahkan dengan berbagai lomba, seperti lomba tangkap bebek dan lomba memancing, serta diikuti puluhan wisatawan "yacth" atau kapal layar
    
Indroyono mengatakan, Sabang memiliki potensi wisata yang luar biasa. Dijadikannya Sabang sebagai tempat persinggahan kapal pesiar merupakan peluang yang harus dimanfaatkan.

Apalagi Sabang memiliki pelabuhan yang memadai, bisa dirapati oleh kapal pesiar. Sebenarnya, pelabuhan itu dibangun untuk kapal kontainer atau peti kemas.

"Kapal kontainernya tidak datang-datang. Yang datang malah kapal pesiar yang membawa ribuan wisatawan. Ini peluang untuk mendatangkan wisatawan mancanegara ke Sabang," sebut Indroyono.

Hanya saja, sebut dia, saat ini kapal pesiar itu berada di Sabang antara lima hingga tujuh jam. Ke depan, bagaimana membuat kapal tersebut bisa lebih lama lagi.

Karena itu, dia, pemerintah daerah harus mampu membuat inovasi agar wisatawan-wisatawan kapal pesiar itu bisa berlama-lama di Sabang. Kalau bisa, mereka juga mengunjungi destinasi pariwisata lainnya, termasuk di daratan Aceh.

Selain itu, otoritas Sabang juga perlu mencari investor yang berinvestasi di sektor perhotelan. Sebab, sektor perhotelan di Sabang yang ada sekarang ini belum memenuhi standar internasional.

"Begitu juga dengan penerbangan dan penyeberangan, perlu ditingkatkan frekuensinya, sehingga semakin memudahkan wisatawan berkunjung ke pulau ujung barat Indonesia ini," kata Indroyono Soesilo.
    

Pewarta: Pewarta : M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016