Empat pesepeda berusia di atas 60 tahun asal Kota Bandung, Jawa Barat, menuntaskan bersepeda keliling Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat selama empat hari dari 10 Agustus sampai 14 Agustus 2022.
Keempat pesepeda itu, Ronald Agusta (60), Asep Saefudin (60), Hendriyantara (60), dan Rachmat Bozo (67).
"Hari Sabtu (13/8) sore, tim tiba di Kota Mataram. Ahad (14/8) merupakan gowes terakhir dari Mataram ke Pelabuhan Lembar, Lombok Barat," kata Ronald Agusta, anggota tim gowes yang juga pendiri Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam (PMPA) PALAWA Universitas Padjadjaran kepada Antara, Sabtu (13/8) malam.
Ronald dan tiga kawannya mengelilingi Pulau Lombok dengan lima etape, yakni, etape 1 dari Pelabuhan Lembar ke Kuta Mandalika (48 km), etape 2 dari Kuta Mandalika ke Suela (74 km), etape 3 dari Suela ke Senaru (53 km), etape 4 dari Senaru ke Mataram (84 km), serta etape 5 dari Mataram ke Lembar (21 km).
Ia menyebutkan bersepeda di Pulau Lombok memang keren karena bentangan alamnya yang indah dari pantai sampai pegunungan.
"Kami gowes dari pantai sampai kaki Gunung Rinjani. Tanjakannya pun lumayan penuh tantangan," katanya.
Terutama di perjalanan dari Suela, Lombok Timur menuju Pusuk Sembalun. "Tapi terbayar dengan pemandangan indah dengan latar belakang Gunung Rinjani," katanya.
Gowes ini sekaligus untuk memperkenalkan budaya Suku Sasak, yang tergambar dari kostum tim atau jersey dengan ornamen Sasambo selama bersepeda mengelilingi Pulau Lombok.
Sasambo merupakan akronim dari nama tiga suku besar yang ada di Nusa Tenggara Barat, yakni Sasak, Samawa, Mbojo.
Ornamen Sasambo, yang sering digunakan dalam motif kain batik dan tenun, meliputi gambar rumah panggung, lumbung, kelotok sapi, tokek, gerabah, mutiara, daun pepaya, dan kangkung.
"Sekaligus gowes ini menuntaskan perjalanan setelah sebelumnya gowes dari Bandung ke Bali pada Agustus 2021," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Keempat pesepeda itu, Ronald Agusta (60), Asep Saefudin (60), Hendriyantara (60), dan Rachmat Bozo (67).
"Hari Sabtu (13/8) sore, tim tiba di Kota Mataram. Ahad (14/8) merupakan gowes terakhir dari Mataram ke Pelabuhan Lembar, Lombok Barat," kata Ronald Agusta, anggota tim gowes yang juga pendiri Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam (PMPA) PALAWA Universitas Padjadjaran kepada Antara, Sabtu (13/8) malam.
Ronald dan tiga kawannya mengelilingi Pulau Lombok dengan lima etape, yakni, etape 1 dari Pelabuhan Lembar ke Kuta Mandalika (48 km), etape 2 dari Kuta Mandalika ke Suela (74 km), etape 3 dari Suela ke Senaru (53 km), etape 4 dari Senaru ke Mataram (84 km), serta etape 5 dari Mataram ke Lembar (21 km).
Ia menyebutkan bersepeda di Pulau Lombok memang keren karena bentangan alamnya yang indah dari pantai sampai pegunungan.
"Kami gowes dari pantai sampai kaki Gunung Rinjani. Tanjakannya pun lumayan penuh tantangan," katanya.
Terutama di perjalanan dari Suela, Lombok Timur menuju Pusuk Sembalun. "Tapi terbayar dengan pemandangan indah dengan latar belakang Gunung Rinjani," katanya.
Gowes ini sekaligus untuk memperkenalkan budaya Suku Sasak, yang tergambar dari kostum tim atau jersey dengan ornamen Sasambo selama bersepeda mengelilingi Pulau Lombok.
Sasambo merupakan akronim dari nama tiga suku besar yang ada di Nusa Tenggara Barat, yakni Sasak, Samawa, Mbojo.
Ornamen Sasambo, yang sering digunakan dalam motif kain batik dan tenun, meliputi gambar rumah panggung, lumbung, kelotok sapi, tokek, gerabah, mutiara, daun pepaya, dan kangkung.
"Sekaligus gowes ini menuntaskan perjalanan setelah sebelumnya gowes dari Bandung ke Bali pada Agustus 2021," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022