Pemerintah Kota Sabang mempercepat pencairan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat sekaligus meningkatkan serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun ini guna meningkatkan daya beli dan mencegah inflasi tinggi.

“Kita ada program bantuan langsung tunai dan program pemberdayaan masyarakat. Jadi dinas juga sudah kita perintahkan untuk segera mencairkan,” kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kota Sabang Faisal Azwar di Kota Sabang, Rabu.

Ia menjelaskan Sabang sebagai daerah kepulauan memang sangat terpengaruh terhadap tingginya harga pangan, karena harus mendapat pasokan pangan dari luar kota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Arahan Mendagri RI, kata Faisal, pemerintah daerah dapat menggunakan APBD untuk menyalurkan bantuan sosial guna membantu warga apabila harga pangan di daerah sedang tinggi. Pihaknya sedang mengkaji kebijakan tersebut.

Namun, lanjut dia, sebenarnya Sabang sangat diuntungkan karena telah lebih dulu memiliki program bantuan langsung bagi warga, seperti bantuan tunai pendidikan, Gerakan Anak Sehat (Geunaseh) Sabang, hingga subsidi biaya listrik dan gas elpiji.

“Seperti dana pendidikan, dana Geunaseh yang Rp150 ribu per anak per bulan, ini memang langsung membantu daya beli masyarakat, itu kita dorong pencairannya secepat mungkin,” katanya.

Pihaknya juga telah meminta agar seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Sabang untuk mempercepat realisasi APBD tahun ini yang berjumlah Rp765,5 miliar guna menggerakkan perekonomian.

"Realisasi APBD Sabang baru baru mencapai 32,63 persen dari total belanja Rp765,5 miliar. Bisa jadi dalam bulan Agustus dan September akan naik realisasi signifikan," katanya.

Di samping itu, kata Faisal, Sabang juga sudah membentuk satuan tugas pangan untuk memantau perkembangan harga bahan pangan di pasar agar tidak terjadi kenaikan harga yang drastis.

Saat ini, umumnya harga bahan pokok di Sabang sudah stabil. Hanya saja dalam beberapa bulan terakhir harga bawang merah, cabai merah dan cabai hijau melambung tinggi sehingga menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Aceh.

“Tapi di Sabang saat ini harga sudah stabil, karena di Sabang juga kita dorong kelompok tani untuk memproduksi bawang merah dan cabai merah jadi pasokan dari luar juga sudah bisa diimbangi,” katanya.

Persoalan sekarang, lanjut dia, harga telur ayam yang melambung tinggi mencapai Rp53.000 per tray isi 30 butir. Sedangkan harga bawang merah stabil yakni Rp35.000 per kilogram, cabai merah Rp75.000 per kilogram, cabai hijau besar Rp45.000 per kilogram dan minyak goreng curah Rp15.000 per liter.

“Dari sisi ketersediaan pangan kita cukup, jadi sekarang kita pantau saja harga pasar jangan sampai meningkat tinggi,” katanya.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022