Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Aktivitas penjemuran ikan asin di pinggiran pesisir pantai Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, terkendala rob atau banjir yang diakibatkan air laut pasang yang menggenangi daratan.

Berdasarkan pantauan dilokasi penjemuran ikan asin di Pantai Pusong Lhokseumawe, luapan air laut yang melewati celah-celah batu penahan ombak, mengalir hingga ke lokasi penjemuran ikan yang ada disepanjang pinggiran pantai  tersebut.

Akibat tergenang oleh air laut di lokasi pinggiran pantai yang dijadikan sebagai tempat penjemuran ikan asin atau ikan olahan lainnya, maka sejumlah kegiatan penjemuran ikan asin menjadi terhenti. Sehingga mereka harus menunggu air kembali surut.

Seperti diungkapkan oleh salah seorang pemilik usaha penjemuran ikan asin di Lhokseumawe Tgk. Rusli, dimana katanya, banjir rob seperti itu, biasanya berlangsung selama Lima hari. Setelah itu kembali normal. Bahkan, kondisi meluapnya air laut tersebut, pasti terjadi setiap tahunnya.

Selain itu,  akibat meluapnya air laut hingga memasuki lokasi penjemuran ikan, para pengrajin ikan asin atau ikan olahan lainnya, terpaksa menghentikan sementara aktivitas penjemuran ikan. Namun kegiatan lainnya seperti pembelahan dan pembersihan ikan untuk dijadikan ikan asin tetap dilakukan.

"Hanya saja untuk menjemurnya, tidak mungkin dilakukan. setelah dibelah dan dibersihkan disimpan sementara. Setelah air surut, baru dijemur di bawah matahari," ungkap Tgk.Rusli.

Sebagaimana pantauan terhadap banjir rob tersebut, beruntung kondisi air laut pasang tidak disertai oleh ombak dan angin. Sehingga tidak sampai menghantam bibir pantai dan juga rumah penduduk yang ada di pinggiran pantai.

Dampak dari meluapnya air laut tersebut, tidak hanya dirasakan oleh para pengrajin ikan asin di Kota Lhokseumawe, akan tetapi para pengguna jalan di pusat kota juga merasakannya. Karena air laut meluap melalui saluran-saluran air yang ada dipusat kota.

Pewarta: Pewarta : Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016