Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia Prof KH Yudian Wahyudi mengatakan pihaknya mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, yang telah menggagas dan berhasil membangun tugu Kongres santri Pancasila yang pertama di Indonesia.
“Ini merupakan sebuah kehormatan bagi saya, dulu saya hadir dalam Kongres santri Pancasila pertama di Indonesia yang di gagas oleh ulama Aceh Barat, dan sekarang saya bisa hadir lagi untuk meresmikan tugu kongres santri Pancasila yang pertama di Indonesia," kata Yudian Wahyudi di Meulaboh, Aceh Barat, Kamis.
Menurutnya, tugu tersebut adalah simbolisasi dari perjuangan santri dan ulama dalam merebut dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
Tugu tersebut, kata dia, juga sebagai sebagai lambang dari persatuan dan kesatuan yang terkandung dalam setiap butir Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia.
Ia mengakui tugu tersebut merupakan satu-satunya Tugu Kongres Santri Pancasila yang pertama ada di Indonesia dan berada di Provinsi Aceh.
Selain itu, Yudian juga mengapresiasi Bupati Aceh Barat H Ramli MS yang sangat fokus terhadap penguatan ideologi bangsa kepada masyarakat, dengan membuat kebijakan yang cukup inovatif yakni menamakan jalan-jalan dan gedung di setiap desa dengan simbol-simbol negara.
Ia berharap dengan hadirnya tugu Kongres Santri Pancasila pertama di Indonesia di Kabupaten Aceh Barat, hal ini agar dapat menjadi momentum bagi Bangsa Indonesia untuk kembali merekatkan keakraban antaranak bangsa, demi terwujudnya persatuan dan kemakmuran rakyat.
Sementara itu, Bupati Aceh Barat, Ramli MS, menyampaikan bahwa di bangunnya Tugu Kongres santri Pancasila ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat kebangsaan bagi masyarakat di tengah marak nya ideologi transnasional yang kini mulai masuk ke Indonesia khususnya di Kabupaten Aceh Barat.
Di samping itu, ia juga ingin meyakinkan masyarakat bahwa tidak ada pertentangan antara ajaran Islam dengan Pancasila.
Ramli MS menuturkan tugu Kongres santri Pancasila ini akan menjadi salah satu ikon Kabupaten Aceh Barat dalam mengenang jasa para santri dan ulama selama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, serta sebagai simbol dalam menjaga nilai-nilai Pancasila di Aceh Barat dengan julukan “Bumi Teuku Umar”.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
“Ini merupakan sebuah kehormatan bagi saya, dulu saya hadir dalam Kongres santri Pancasila pertama di Indonesia yang di gagas oleh ulama Aceh Barat, dan sekarang saya bisa hadir lagi untuk meresmikan tugu kongres santri Pancasila yang pertama di Indonesia," kata Yudian Wahyudi di Meulaboh, Aceh Barat, Kamis.
Menurutnya, tugu tersebut adalah simbolisasi dari perjuangan santri dan ulama dalam merebut dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia.
Tugu tersebut, kata dia, juga sebagai sebagai lambang dari persatuan dan kesatuan yang terkandung dalam setiap butir Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia.
Ia mengakui tugu tersebut merupakan satu-satunya Tugu Kongres Santri Pancasila yang pertama ada di Indonesia dan berada di Provinsi Aceh.
Selain itu, Yudian juga mengapresiasi Bupati Aceh Barat H Ramli MS yang sangat fokus terhadap penguatan ideologi bangsa kepada masyarakat, dengan membuat kebijakan yang cukup inovatif yakni menamakan jalan-jalan dan gedung di setiap desa dengan simbol-simbol negara.
Ia berharap dengan hadirnya tugu Kongres Santri Pancasila pertama di Indonesia di Kabupaten Aceh Barat, hal ini agar dapat menjadi momentum bagi Bangsa Indonesia untuk kembali merekatkan keakraban antaranak bangsa, demi terwujudnya persatuan dan kemakmuran rakyat.
Sementara itu, Bupati Aceh Barat, Ramli MS, menyampaikan bahwa di bangunnya Tugu Kongres santri Pancasila ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat kebangsaan bagi masyarakat di tengah marak nya ideologi transnasional yang kini mulai masuk ke Indonesia khususnya di Kabupaten Aceh Barat.
Di samping itu, ia juga ingin meyakinkan masyarakat bahwa tidak ada pertentangan antara ajaran Islam dengan Pancasila.
Ramli MS menuturkan tugu Kongres santri Pancasila ini akan menjadi salah satu ikon Kabupaten Aceh Barat dalam mengenang jasa para santri dan ulama selama memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, serta sebagai simbol dalam menjaga nilai-nilai Pancasila di Aceh Barat dengan julukan “Bumi Teuku Umar”.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022