Pemerintah Kota Banda Aceh menjadikan rumah kreatif yang telah dibangun di pasar terpadu Al Mahirah segera dikelola menjadi cafe serta pusat perdagangan untuk oleh-oleh hasil dari pelaku UMKM setempat.

"Rumah kreatif ini akan dikelola menjadi cafe, pusat oleh-oleh serta jajanan yang bersumber dari pelaku UMKM di Banda Aceh," kata Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) Banda Aceh M Nurdin, di Banda Aceh, Kamis.

M Nurdin mengatakan, pemanfaatan rumah kreatif tersebut setelah adanya pengelola yang berminat untuk menghidupkan gedung yang baru diresmikan itu. 

"Baru kita tanda tangani kontrak untuk lima tahun ke depan, selanjutnya akan dikelola pengelola yang sudah terpilih," ujarnya. 

Nurdin menyampaikan, untuk nilai kontrak sewa pengelola rumah kreatif tersebut sebesar Rp80 juta per tahunnya. Nilai kontrak itu akan naik sebesar 10 persen setiap tahunnya.

"Setiap tahun mengalami kenaikan sebesar 10 persen dari nilai kontrak tahun berjalan, kontrak berlaku selama lima tahun sejak penandatanganan ini," katanya.

M Nurdin menambahkan, pengelolaan rumah kreatif ini merupakan salah satu upaya pemanfaatan pengelolaan aset daerah dibawah Diskopukmdag Banda Aceh untuk peningkatan pendapatan asli daerah.

Untuk diketahui, rumah kreatif yang dibangun senilai Rp3,15 miliar itu berdiri di atas bangunan reservoir air minum menggunakan konstruksi baja WF, meliputi bangunan kios ukuran 4x4 meter di lantai dasar, ruang galeri ukuran 10x16 meter, serta penunjang lainnya. 
 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022