Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara mencatat seluar 1.401 hektare areal persawahan terendam air akibat banjir yang melanda daerah itu sejak beberapa hari terakhir. 

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara Erwandi di Lhokseumawe, Kamis, mengatakan ribuan hektare areal persawahan yang terendam banjir tersebut tersebar di delapan kecamatan.

"Luas area sawah yang terendam banjir kemungkinan bisa bertambah, mengingat petugas masih mendata di lapangan dan hingga saat ini banjir belum surut akibat masih tingginya intensitas hujan," kata Erwandi.

Erwandi menyebutkan sawah terendam banjir di antaranya di Kecamatan Lhoksukon dengan luas mencapai 397 hektare, Kecamatan Pirak Timu dengan luar 269 hektare, dan Kecamatan Cot Girek mencapai 140 hektare.

Berikutnya Kecamatan Kuta Makmur dengan luas 238 hektare, Kecamatan Muara Batu dengan luas mencapai 212 hektare, Kecamatan Dewantara mencapai 60 hektare.

Kemudian, Kecamatan Samudera dengan luas lima hektare dan Kecamatan Sawang dengan luas 80 hektare. Sedangkan areal persawahan di beberapa terdampak banjir lainnya masih dalam pendataan, kata Erwandi.

"Potensi gagal panen atau puso mungkin saja terjadi jika genangan air merendam lebih dari tiga hari. Sebab, batang padi akan cenderung rusak dan membusuk," kata Erwandi.

Erwandi mengatakan usia padi di area persawahan yang terendam banjir tersebut bervariasi karena penanaman padi di Kabupaten Aceh Utara tidak serentak yakni berkisar 10 hingga 110 hari. 

"Umur padi bervariasi, mulai dari mulai tanam hingga memasuki musim panen. Jadwalnya penanamannya tidak serentak. Untuk kerugian, masih dalam pendataan," kata Erwandi.
 

Pewarta: Dedy Syahputra

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022