Pemerintah Aceh menyatakan bahwa misi dagang dan investasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) ke Aceh akan membuka ruang bagi pelaku bisnis dan usaha dari kedua daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami yakin dan percaya, langkah yang kita tempuh pada hari ini akan membuka ruang yang sangat luas, khususnya bagi pelaku bisnis dan usaha di antara kedua daerah,” kata Pj Gubernur Aceh di Banda Aceh Acrh, Selasa.
Pernyataan itu disampaikannya dalam pidato tertulis dibacakan Asisten Pemerintah dan Keistimewaan Sekda Aceh M Jafar dalam acara Misi Dagang dan Investasi antara Pemprov Jatim dan Pemerintah Aceh di Kota Banda Aceh.
Ia menjelaskan Pemerintah Aceh menyambut baik kegiatan misi dagang itu, di mana dengan kerja sama perdagangan antara Jatim dan Aceh dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada kedua pemerintahan.
Ia meminta agar momentum kegiatan misi dagang dan temu bisnis itu tidak hanya menjadi acara seremonial belaka, namun yang paling penting implementasi dari kerjasama tersebut ke depan.
Oleh karena itu, gubernur meminta kepada seluruh institusi dan organisasi yang menandatangani perjanjian kerjasama dalam misi dagang itu segera menyusun rencana aksi dan langkah-langkah implementasi dari rencana kerjasama yang telah disepakati bersama, sehingga dalam waktu dekat ini, akan memberikan hasil dan dampak bagi peningkatan perekonomian di kedua daerah.
Ia menambahkan bahwa, semua menyadari dan memahami bahwa peluang implementasi kerjasama itu sangat menjanjikan, mengingat Aceh dan Jatim mempunyai potensi dan produk unggulan daerah masing-masing.
Maka, kata dia, manfaatkan peluang bisnis yang mempunyai keunggulan komparatif masing-masing daerah dengan sebaik-baiknya sehingga para pelaku bisnis, baik dari Aceh maupun Jatim akan menjadi mitra yang sejajar dalam rangka meningkatkan kinerja perdagangan dalam negeri, khususnya perdagangan antar pulau di Indonesia.
“Gerak cepat dan akselerasi ini diperlukan, mengingat gerak roda perekonomian daerah saat ini sangat memerlukan kolaborasi dan peran serta kita semua, khususnya dalam rangka pemulihan ekonomi baik di daerah maupun nasional, pasca pandemi COVID-19,” katanya.
Kegiatan misi dagang di Banda Aceh melibatkan 144 pelaku usaha, di antaranya 44 pelaku usaha dari Jatim dan 100 dari Aceh. Beberapa contoh komoditi yang ditampilkan seperti beras, jagung, pala rempah-rempah, ayam potong, daging rendang, kopi, kacang hingga arang kelapa.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
“Kami yakin dan percaya, langkah yang kita tempuh pada hari ini akan membuka ruang yang sangat luas, khususnya bagi pelaku bisnis dan usaha di antara kedua daerah,” kata Pj Gubernur Aceh di Banda Aceh Acrh, Selasa.
Pernyataan itu disampaikannya dalam pidato tertulis dibacakan Asisten Pemerintah dan Keistimewaan Sekda Aceh M Jafar dalam acara Misi Dagang dan Investasi antara Pemprov Jatim dan Pemerintah Aceh di Kota Banda Aceh.
Ia menjelaskan Pemerintah Aceh menyambut baik kegiatan misi dagang itu, di mana dengan kerja sama perdagangan antara Jatim dan Aceh dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada kedua pemerintahan.
Ia meminta agar momentum kegiatan misi dagang dan temu bisnis itu tidak hanya menjadi acara seremonial belaka, namun yang paling penting implementasi dari kerjasama tersebut ke depan.
Oleh karena itu, gubernur meminta kepada seluruh institusi dan organisasi yang menandatangani perjanjian kerjasama dalam misi dagang itu segera menyusun rencana aksi dan langkah-langkah implementasi dari rencana kerjasama yang telah disepakati bersama, sehingga dalam waktu dekat ini, akan memberikan hasil dan dampak bagi peningkatan perekonomian di kedua daerah.
Ia menambahkan bahwa, semua menyadari dan memahami bahwa peluang implementasi kerjasama itu sangat menjanjikan, mengingat Aceh dan Jatim mempunyai potensi dan produk unggulan daerah masing-masing.
Maka, kata dia, manfaatkan peluang bisnis yang mempunyai keunggulan komparatif masing-masing daerah dengan sebaik-baiknya sehingga para pelaku bisnis, baik dari Aceh maupun Jatim akan menjadi mitra yang sejajar dalam rangka meningkatkan kinerja perdagangan dalam negeri, khususnya perdagangan antar pulau di Indonesia.
“Gerak cepat dan akselerasi ini diperlukan, mengingat gerak roda perekonomian daerah saat ini sangat memerlukan kolaborasi dan peran serta kita semua, khususnya dalam rangka pemulihan ekonomi baik di daerah maupun nasional, pasca pandemi COVID-19,” katanya.
Kegiatan misi dagang di Banda Aceh melibatkan 144 pelaku usaha, di antaranya 44 pelaku usaha dari Jatim dan 100 dari Aceh. Beberapa contoh komoditi yang ditampilkan seperti beras, jagung, pala rempah-rempah, ayam potong, daging rendang, kopi, kacang hingga arang kelapa.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022