Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh menyatakan bahwa penyumbang inflasi masih didominasi oleh kelompok administered prices (AP) atau harga yang diatur seperti bensin, gas elpiji dan angkutan udara.

"Komoditas penyumbang inflasi masih didominasi oleh kelompok administered prices seperti bensin, BBRT, dan AU," kata Kepala Tim Perumusan Kekda BI Provinsi Aceh Yon Widiyono, di Banda Aceh, Kamis. 

Hal itu disampaikan Yon Widiyono pada edukasi dan sosialisasi kebijakan Bank Indonesia kepada jurnalis Aceh, di Auditorium Teuku Umar KPw BI Perwakilan Aceh, di Banda Aceh. 

Baca juga: Pemerintah Aceh gelar operasi pasar khusus tekan inflasi

Yon menyebutkan, inflasi Aceh pada Oktober 2022 sebesar -0,25 persen lebih rendah dari bulan sebelumnya September yang tercatat sebesar 0,77 persen (bulan ke bulan). Sedangkan secara tahunan, inflasi pada Oktober 2022 sebesar 6,64 persen. 

"Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan inflasi komoditas aneka cabai. Inflasi pada keseluruhan tahun 2022 diperkirakan meningkat di atas sasaran inflasi 3±1 persen," ujarnya. 

Yon menyebutkan, dalam rangka pengendalian inflasi tersebut, Bank Indonesia bersama Pemprov Aceh, pemerintah kabupaten/kota, satgas pangan serta seluruh anggota tim pengendali inflasi daerah (TPID) berkomitmen untuk mengendalikan kondisi tersebut. 

Baca juga: Inflasi di Banda Aceh turun dari 7,85 menjadi 6,92 Persen

Saat ini, kata Yon, telah dilaksanakan beberapa upaya yang selaras dengan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI. 

Adapun beberapa langkah dilakukan yakni pengembangan cabai merah pada kelompok tani Aceh Tengah, gerakan tanam 60 ribu bibit cabai merah dengan pesantren, urban farming, pembangunan cold storage untuk bawang merah.

"Kemudian kerjasama antar daerah, seperti penandatanganan MOU cabai merah antara pedagang pasar Lambaro dengan kelompok tani," katanya. 

Kemudian, juga telah dilakukan pasar murah sekaligus pemberian bibit cabai merah, hingga terus dilakukan sidak pasar dari berbagai pihak terlibat dalam pengendalian inflasi Aceh. 

Baca juga: Koordinasi kunci penanganan inflasi di Sabang, kata Pj Wali kota

Yon menambahkan, terdapat 10 arahan Mendagri pada Rakornas, di mana Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki mempertegas pengendalian inflasi Aceh yakni dengan komunikasi publik, aktifkan TPID (Provinsi dan kabupaten/kota), satgas pangan. 

Selanjutnya, BBM subsidi untuk yang tidak mampu, gerakan hemat energi, tanam cepat panen, kerjasama antar daerah, jaringan pengaman sosial (BTT, bansos daerah, anggaran desa, DAU, bansos pusat), umumkan inflasi dan jadikan isu prioritas. 

"Selain itu, Pj Gubernur Aceh juga mengarahkan untuk memperkuat pengendalian inflasi dengan memaksimalkan penggunaan kendaraan umum dalam mobilisasi, serta mendorong upaya distribusi pangan di daerah," demikian Yon Widiyono.

 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022