Menteri Sosial Tri Rismaharini memastikan kebutuhan logistik pengungsi banjir bandang di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, terpenuhi.
Melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kemensos mendirikan dapur umum di posko pengungsian Masjid Baiturrahim, Desa Rambung Teldak, yang mampu menyediakan hingga 3.000 nasi bungkus per hari.
"Tadi, teman-teman udah liat ya, ini pasokan makan untuk pengungsi per hari ini saja. Kita sudah bantu sejak Kamis lalu. Kita enggak tahu, dapur (Kemensos) ini akan kita adakan sampai kapan, nanti sesuai permintaan Pak Bupati," kata Mensos Risma dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu.
Mensos Risma saat mengunjungi lokasi terdampak banjir bandang di Desa Rambung Teldak, Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara, Selasa (8/11), didampingi Penjabat Bupati Aceh Tenggara, Syakir, ikut menyapa personel Tagana yang tengah memasak makanan siap saji untuk jatah makan pengungsi sore dan malam hari.
Dapur umum lapangan, dikatakan Mensos, dikelola oleh personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) secara sistemik, tanpa perlu menunggu instruksi.
"Mereka relawan, mereka bukan aparatnya Pak Bupati, bukan aparat saya. Mereka relawan dan ada dimana-mana. Ketika terjadi bencana seperti ini, mereka pasti hadir dengan sendirinya, mereka datang karena panggilan hati, kerelaan hati," kata Mensos.
Sementara itu, Koordinator Dapur Umum Tagana di Rambung Teldak, Jamilun, saat ditemui, mengatakan pihaknya bersama 30 personel Tagana Agara, telah berjibaku memenuhi kebutuhan pangan pengungsi di lokasi selama sepekan terakhir.
"Ini kami di sini, sejak Kamis (3/11). Dua hari setelah kejadian, kami langsung turun. Peran kami melayani kebutuhan warga, seperti mendirikan tenda, termasuk kebutuhan makanan mereka. Ini sudah hari keenam, udah seminggu," katanya.
Dari dapur umum, Tagana mampu menyediakan hingga 3.000 nasi bungkus per hari. Selain permakanan melalui dapur umum Tagana, Kemensos juga telah menyalurkan bantuan yang dikirim dalam dua tahap.
Tahap pertama, disalurkan melalui Sentra "Insyaf" di Medan, meliputi bantuan Kasur 100 lembar, Selimut 100 lembar, Family Kit 100 paket, Popok Bayi 50 paket, Sandang Dewasa 100 paket, dan Pembalut Wanita 100 paket, dengan nilai sebesar Rp119.425.300.
Adapun, bantuan tahap kedua, kembali disalurkan melalui Sentra "Insyaf" di Medan ke Dinas Sosial Kabupaten Agara, Minggu (5/11) lalu, meliputi bantuan kasur 150 lembar, selimut 300 lembar, Family Kit 200 paket, sandang bayi 300 paket, sandang dewasa 300 paket, pembalut wanita 200 paket, matras 400 lembar, dan food ware 60 paket, dengan nilai sebesar Rp305.600.250.
Terdapat pula, bantuan untuk mendukung terlaksananya dapur umum senilai Rp201.030.000 dan Bantuan Dukungan Lingkungan Pengungsian senilai Rp6.770.000.
Banjir bandang juga menelan tiga korban jiwa dari dua desa. Mensos Risma pun menyerahkan tiga santunan ahli waris tersebut kepada ahli waris korban masing-masing sebesar Rp15.000.000, sehingga total bantuan yang diserahkan Kemensos mencapai Rp677.825.550.
Sebelumnya, di Pos Lapangan Terpadu (Poslap Terpadu) penanganan tanggap darurat banjir bandang Aceh Tenggara, Camat Darul Hasanah, Hayadun, menyebut sejumlah rumah warganya hanyut dibawa arus banjir. Belum lagi, puluhan rumah yang rusak parah dan rusak ringan.
Untuk itu, mewakili warganya, ia mengutarakan ungkapan terima kasihnya atas kesediaan Mensos Risma menengok wilayahnya pasca diterjang banjir bandang dan membawa bantuan untuk warganya.
“Kami ucapkan terima kasih banyak, Ibu Menteri Sosial sudah berkenan berkunjung ke Aceh Tenggara, melihat kondisi kami di sini, di Desa Rambung Teldak ini, membawa bantuan untuk kami,” kata dia.
Seperti diketahui, banjir bandang menerjang Kabupaten Aceh Tenggara akibat intensitas hujan tinggi yang menyebabkan meluapnya air Sungai Kali Alas, Sungai Lawe Kinga dan Sungai Muara Baru, pada Selasa (1/11) dini hari.
Luapan air itu merusak tanggul sungai di 6 kecamatan di Aceh Tenggara yaitu Babussalam, Babul Rahmah, Bambel, Lawe Alas, Lawe Sigala-gala dan Darul Hasanah, serta merusak oprit jembatan penghubung Kecamatan Darul Hasanah dan Kecamatan Badar.
Imbas dari banjir bandang di Kecamatan Darul Hasanah sendiri, tercatat sebanyak 466 KK terdampak dan 80 rumah warga di 5 desa mengalami kerusakan dengan rincian rusak berat 17 unit, rusak sedang 29 unit, serta rusak ringan 34 unit.
Dampak rusaknya rumah-rumah warga ini juga membuat setidaknya 183 KK mengungsi di Mesjid Baiturrahim di Desa Rambung Jaya dan 137 KK lainnya mengungsi secara mandiri di rumah keluarga terdekat mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kemensos mendirikan dapur umum di posko pengungsian Masjid Baiturrahim, Desa Rambung Teldak, yang mampu menyediakan hingga 3.000 nasi bungkus per hari.
"Tadi, teman-teman udah liat ya, ini pasokan makan untuk pengungsi per hari ini saja. Kita sudah bantu sejak Kamis lalu. Kita enggak tahu, dapur (Kemensos) ini akan kita adakan sampai kapan, nanti sesuai permintaan Pak Bupati," kata Mensos Risma dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu.
Mensos Risma saat mengunjungi lokasi terdampak banjir bandang di Desa Rambung Teldak, Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara, Selasa (8/11), didampingi Penjabat Bupati Aceh Tenggara, Syakir, ikut menyapa personel Tagana yang tengah memasak makanan siap saji untuk jatah makan pengungsi sore dan malam hari.
Dapur umum lapangan, dikatakan Mensos, dikelola oleh personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) secara sistemik, tanpa perlu menunggu instruksi.
"Mereka relawan, mereka bukan aparatnya Pak Bupati, bukan aparat saya. Mereka relawan dan ada dimana-mana. Ketika terjadi bencana seperti ini, mereka pasti hadir dengan sendirinya, mereka datang karena panggilan hati, kerelaan hati," kata Mensos.
Sementara itu, Koordinator Dapur Umum Tagana di Rambung Teldak, Jamilun, saat ditemui, mengatakan pihaknya bersama 30 personel Tagana Agara, telah berjibaku memenuhi kebutuhan pangan pengungsi di lokasi selama sepekan terakhir.
"Ini kami di sini, sejak Kamis (3/11). Dua hari setelah kejadian, kami langsung turun. Peran kami melayani kebutuhan warga, seperti mendirikan tenda, termasuk kebutuhan makanan mereka. Ini sudah hari keenam, udah seminggu," katanya.
Dari dapur umum, Tagana mampu menyediakan hingga 3.000 nasi bungkus per hari. Selain permakanan melalui dapur umum Tagana, Kemensos juga telah menyalurkan bantuan yang dikirim dalam dua tahap.
Tahap pertama, disalurkan melalui Sentra "Insyaf" di Medan, meliputi bantuan Kasur 100 lembar, Selimut 100 lembar, Family Kit 100 paket, Popok Bayi 50 paket, Sandang Dewasa 100 paket, dan Pembalut Wanita 100 paket, dengan nilai sebesar Rp119.425.300.
Adapun, bantuan tahap kedua, kembali disalurkan melalui Sentra "Insyaf" di Medan ke Dinas Sosial Kabupaten Agara, Minggu (5/11) lalu, meliputi bantuan kasur 150 lembar, selimut 300 lembar, Family Kit 200 paket, sandang bayi 300 paket, sandang dewasa 300 paket, pembalut wanita 200 paket, matras 400 lembar, dan food ware 60 paket, dengan nilai sebesar Rp305.600.250.
Terdapat pula, bantuan untuk mendukung terlaksananya dapur umum senilai Rp201.030.000 dan Bantuan Dukungan Lingkungan Pengungsian senilai Rp6.770.000.
Banjir bandang juga menelan tiga korban jiwa dari dua desa. Mensos Risma pun menyerahkan tiga santunan ahli waris tersebut kepada ahli waris korban masing-masing sebesar Rp15.000.000, sehingga total bantuan yang diserahkan Kemensos mencapai Rp677.825.550.
Sebelumnya, di Pos Lapangan Terpadu (Poslap Terpadu) penanganan tanggap darurat banjir bandang Aceh Tenggara, Camat Darul Hasanah, Hayadun, menyebut sejumlah rumah warganya hanyut dibawa arus banjir. Belum lagi, puluhan rumah yang rusak parah dan rusak ringan.
Untuk itu, mewakili warganya, ia mengutarakan ungkapan terima kasihnya atas kesediaan Mensos Risma menengok wilayahnya pasca diterjang banjir bandang dan membawa bantuan untuk warganya.
“Kami ucapkan terima kasih banyak, Ibu Menteri Sosial sudah berkenan berkunjung ke Aceh Tenggara, melihat kondisi kami di sini, di Desa Rambung Teldak ini, membawa bantuan untuk kami,” kata dia.
Seperti diketahui, banjir bandang menerjang Kabupaten Aceh Tenggara akibat intensitas hujan tinggi yang menyebabkan meluapnya air Sungai Kali Alas, Sungai Lawe Kinga dan Sungai Muara Baru, pada Selasa (1/11) dini hari.
Luapan air itu merusak tanggul sungai di 6 kecamatan di Aceh Tenggara yaitu Babussalam, Babul Rahmah, Bambel, Lawe Alas, Lawe Sigala-gala dan Darul Hasanah, serta merusak oprit jembatan penghubung Kecamatan Darul Hasanah dan Kecamatan Badar.
Imbas dari banjir bandang di Kecamatan Darul Hasanah sendiri, tercatat sebanyak 466 KK terdampak dan 80 rumah warga di 5 desa mengalami kerusakan dengan rincian rusak berat 17 unit, rusak sedang 29 unit, serta rusak ringan 34 unit.
Dampak rusaknya rumah-rumah warga ini juga membuat setidaknya 183 KK mengungsi di Mesjid Baiturrahim di Desa Rambung Jaya dan 137 KK lainnya mengungsi secara mandiri di rumah keluarga terdekat mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022