Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Inflasi pada Juli 2016 di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, yang mencapai 0,15 persen, sebagian besarnya dipicu oleh kenaikan harga pada kelompok sandang.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lhokseumawe Mughlisuddin di Lhokseumawe, Selasa mengatakan, selama Juli lalu, telah terjadi kenaikan indeks pada kelompok sandang yang lebih dominan dibandingkan dengan kelompok pengeluaran lainnya.

Kenaikan indeks kelompok sandang mencapai 0,92 persen, setelah itu baru disusul oleh kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen.

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,26 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,24 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,06 persen.

Semua kelompok tersebut memberi andil terhadap inflasi di Kota Lhokseumawe, malah untuk kelompok makanan, terjadi deflasi di Kota Lhokseumawe sebesar 0,24 persen, ungkap Mughlisuddin.

Ia juga merincikan, kenaikan pada kelompok sandang disebabkan kenaikan indeks dari 121,16 pada Juni menjadi 122,28 pada bulan Juli. Semua sub kelompok pada kelompok sandang mengalami inflasi.

Diantaranya, subkelompok sandang laki-laki mengalami inflasi sebesar 1,92 persen,  subkelompok barang pribadi dan sandang lain sebesar 1,57 persen, subkelompok sandang wanita sebesar 0,11 persen dan subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,02 persen.

Sedangkan komoditas yang mendorong laju inflasi pada kelompok sandang yaitu berasal dari komoditas emas perhiasan sebesar 0,03 persen, kemeja pendek katun sebesar 0,0281 persen, sandal karet sebesar 0,0064 persen, dan beberapa komoditas lainnya.

"Inflasi pada Juli di Kota Lhokseumawe yang  banyak disumbangkan pada kelompok sandang, disebabkan tingginya permintaan pada berbagai jenis pakaian karena bertepatan dengan Idul Fitri 1437 Hijriah," jelas Mughlisuddin.

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016