Kontingen PWI Aceh yang akan mengikuti even Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) XIII di Malang, Jawa Timur terjebak di titik longsor Bukit Seumadam, Jalan Nasional Aceh-Sumut, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang, Sabtu-Minggu, 19-20 November 2022.
Kontingen yang menggunakan tiga unit bus tersebut berangkat dari Kantor PWI Aceh di Banda Aceh pada Sabtu pagi pukul 08.30 WIB.
Berdasarkan schedule perjalanan, kontingen yang berjumlah 80 orang itu langsung ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara untuk selanjutnya terbang ke Surabaya.
“Jadwal penerbangan Minggu pukul 05.30 WIB, namun hingga pukul 03.30 WIB kami masih terjebak longsor di Bukit Seumadam bersama ratusan kendaraan lain baik dari arah Sumut maupun Aceh,” lapor Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin.
Baca juga: Sekda Aceh lepas kontingen Porwanas PWI Aceh, begini harapannya
Kendala yang dihadapi Kontingen Porwanas PWI Aceh di Bukit Seumadam yang terjadi sejak pukul 23.00 WIB, Sabtu, juga dilaporkan oleh Ketua PWI Aceh ke grup PWI Pusat, Wakapolda Aceh, Kapolres Aceh Tamiang, Bupati Aceh Tamiang, pejabat Dispora Aceh, Sekda Aceh bahkan Pj Gubernur Aceh.
“Semua merespons apa yang kita laporkan namun persoalan di lapangan tidak ada solusi. Lagi pula sejak Sabtu sore hingga malam harinya titik longsor terus bertambah,” lanjut Nasir Nurdin.
Petugas memberlakukan kebijakan buka tutup dari kedua arah namun karena antrean mencapai belasan kilometer baik dari arah Sumut maupun Aceh menyebabkan laju kendaraan tidak maksimal karena setelah meluncur beberapa puluh atau ratusan meter harus berhenti lagi.
Hingga pukul 03.45 WIB, ketiga unit bus kontingen sudah melewati titik longsor namun hambatan perjalanan masih tinggi karena banyaknya kendaraan yang melaju dari kedua arah sehingga lebih banyak berhenti.
Dua wartawan anggota PWI Aceh yang juga anggota kontingen, yaitu Sumardi (Ketua PWI Aceh Tenggara) dan Iranda Novandi (Penasihat PWI Aceh Besar) yang sudah lebih duluan berada di Bandara Kualanamu langsung menghubungi pihak Lion Air melaporkan kondisi darurat yang dialami kontingen PWI Aceh di Kabupaten Aceh Tamiang.
“Kami juga melaporkan kondisi darurat itu ke rekan-rekan kami Pengurus PWI Sumut dengan harapan bisa sama-sama mencarikan solusi terbaik dengan pihak Lion Air,” kata Ketua PWI Aceh.
Ketua PWI Aceh menegaskan, pihak Lion Air agar bisa memberikan keringanan berupa pergeseran jadwal keberangkatan tanpa mengenakan potongan hingga 90 persen agar tidak tidak ada pihak yang dirugikan sebagai dampak bencana alam di luar kemampuan manusia untuk menolaknya.
Hingga pukul 04.08 WIB, ketiga bus Kontingen Porwanas PWI Aceh masih di wilayah Aceh Tamiang atau belum memasuki perbatasan Aceh-Sumut.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kontingen yang menggunakan tiga unit bus tersebut berangkat dari Kantor PWI Aceh di Banda Aceh pada Sabtu pagi pukul 08.30 WIB.
Berdasarkan schedule perjalanan, kontingen yang berjumlah 80 orang itu langsung ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara untuk selanjutnya terbang ke Surabaya.
“Jadwal penerbangan Minggu pukul 05.30 WIB, namun hingga pukul 03.30 WIB kami masih terjebak longsor di Bukit Seumadam bersama ratusan kendaraan lain baik dari arah Sumut maupun Aceh,” lapor Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin.
Baca juga: Sekda Aceh lepas kontingen Porwanas PWI Aceh, begini harapannya
Kendala yang dihadapi Kontingen Porwanas PWI Aceh di Bukit Seumadam yang terjadi sejak pukul 23.00 WIB, Sabtu, juga dilaporkan oleh Ketua PWI Aceh ke grup PWI Pusat, Wakapolda Aceh, Kapolres Aceh Tamiang, Bupati Aceh Tamiang, pejabat Dispora Aceh, Sekda Aceh bahkan Pj Gubernur Aceh.
“Semua merespons apa yang kita laporkan namun persoalan di lapangan tidak ada solusi. Lagi pula sejak Sabtu sore hingga malam harinya titik longsor terus bertambah,” lanjut Nasir Nurdin.
Petugas memberlakukan kebijakan buka tutup dari kedua arah namun karena antrean mencapai belasan kilometer baik dari arah Sumut maupun Aceh menyebabkan laju kendaraan tidak maksimal karena setelah meluncur beberapa puluh atau ratusan meter harus berhenti lagi.
Hingga pukul 03.45 WIB, ketiga unit bus kontingen sudah melewati titik longsor namun hambatan perjalanan masih tinggi karena banyaknya kendaraan yang melaju dari kedua arah sehingga lebih banyak berhenti.
Dua wartawan anggota PWI Aceh yang juga anggota kontingen, yaitu Sumardi (Ketua PWI Aceh Tenggara) dan Iranda Novandi (Penasihat PWI Aceh Besar) yang sudah lebih duluan berada di Bandara Kualanamu langsung menghubungi pihak Lion Air melaporkan kondisi darurat yang dialami kontingen PWI Aceh di Kabupaten Aceh Tamiang.
“Kami juga melaporkan kondisi darurat itu ke rekan-rekan kami Pengurus PWI Sumut dengan harapan bisa sama-sama mencarikan solusi terbaik dengan pihak Lion Air,” kata Ketua PWI Aceh.
Ketua PWI Aceh menegaskan, pihak Lion Air agar bisa memberikan keringanan berupa pergeseran jadwal keberangkatan tanpa mengenakan potongan hingga 90 persen agar tidak tidak ada pihak yang dirugikan sebagai dampak bencana alam di luar kemampuan manusia untuk menolaknya.
Hingga pukul 04.08 WIB, ketiga bus Kontingen Porwanas PWI Aceh masih di wilayah Aceh Tamiang atau belum memasuki perbatasan Aceh-Sumut.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022