Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) mengajak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di tanah rencong untuk terus memperkuat pemasaran digital dengan memanfaatkan teknologi yang telah tersedia.
"Kami sampaikan kepada para pelaku UMKM untuk melek teknologi agar bisa memperoleh pangsa pasar yang lebih besar," kata Sekretaris Eksekutif DPP IAEI Wahyu Jatmiko, di Banda Aceh, Sabtu.
Hal itu disampaikan Wahyu Jatmiko saat mengisi workshop pembinaan pelaku UMKM daerah yang diselenggarakan bersama IAEI wilayah Aceh, di Banda Aceh.
Wahyu menyampaikan, saat ini UMKM merupakan tulang belakang (back bone) perekonomian di Indonesia. Terbukti berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa UMKM telah mampu menyerap 97 persen tenaga kerja.
Karena itu, diharapkan produk dari para pelaku UMKM daerah termasuk Aceh benar-benar harus dapat bersaing dengan produk lainnya di nusantara, bahkan terus berusaha menjangkau pasar global.
"Tentunya, salah satu yang bisa dilakukan hari ini adalah melalui inovasi-inovasi dan pemanfaatan teknologi sebagai strategi pemasarannya," ujar Wahyu.
Pesan senada juga disampaikan Ketua IAEI Aceh Prof Nazaruddin, dirinya berharap pelaku UMKM memberikan integritasnya agar mampu melahirkan produk yang inovatif dan dapat bersaing dalam pasar internasional
"Para pelaku UMKM harus melakukan pemasaran secara baik dan optimal dengan memanfaatkan digitalisasi teknologi," kata Prof Nazaruddin.
Prof Nazaruddin juga meminta para pelaku UMKM melakukan pendidikan dan kaderisasi kepada masyarakat agar dapat melahirkan pelaku usaha kreatif atau UMKM yang baru.
Sementara itu, Kabid Pengawasan dan Pemeriksaan Dinas Koperasi UKM Aceh Aswad menginginkan para pelaku UMKM dapat menjadi pemain utama dalam meningkatkan perekonomian Aceh.
Apalagi, Aceh segera menjadi tuan rumah event olahraga terbesar yaitu Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 2024 mendatang. Momen ini juga menjadi peluang mempromosikan produk lokal Aceh.
"Kemajuan UMKM Aceh adalah pendongkrak perekonomian provinsi Aceh karena dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat," demikian Aswad.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Kami sampaikan kepada para pelaku UMKM untuk melek teknologi agar bisa memperoleh pangsa pasar yang lebih besar," kata Sekretaris Eksekutif DPP IAEI Wahyu Jatmiko, di Banda Aceh, Sabtu.
Hal itu disampaikan Wahyu Jatmiko saat mengisi workshop pembinaan pelaku UMKM daerah yang diselenggarakan bersama IAEI wilayah Aceh, di Banda Aceh.
Wahyu menyampaikan, saat ini UMKM merupakan tulang belakang (back bone) perekonomian di Indonesia. Terbukti berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa UMKM telah mampu menyerap 97 persen tenaga kerja.
Karena itu, diharapkan produk dari para pelaku UMKM daerah termasuk Aceh benar-benar harus dapat bersaing dengan produk lainnya di nusantara, bahkan terus berusaha menjangkau pasar global.
"Tentunya, salah satu yang bisa dilakukan hari ini adalah melalui inovasi-inovasi dan pemanfaatan teknologi sebagai strategi pemasarannya," ujar Wahyu.
Pesan senada juga disampaikan Ketua IAEI Aceh Prof Nazaruddin, dirinya berharap pelaku UMKM memberikan integritasnya agar mampu melahirkan produk yang inovatif dan dapat bersaing dalam pasar internasional
"Para pelaku UMKM harus melakukan pemasaran secara baik dan optimal dengan memanfaatkan digitalisasi teknologi," kata Prof Nazaruddin.
Prof Nazaruddin juga meminta para pelaku UMKM melakukan pendidikan dan kaderisasi kepada masyarakat agar dapat melahirkan pelaku usaha kreatif atau UMKM yang baru.
Sementara itu, Kabid Pengawasan dan Pemeriksaan Dinas Koperasi UKM Aceh Aswad menginginkan para pelaku UMKM dapat menjadi pemain utama dalam meningkatkan perekonomian Aceh.
Apalagi, Aceh segera menjadi tuan rumah event olahraga terbesar yaitu Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 2024 mendatang. Momen ini juga menjadi peluang mempromosikan produk lokal Aceh.
"Kemajuan UMKM Aceh adalah pendongkrak perekonomian provinsi Aceh karena dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat," demikian Aswad.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022