Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq menegaskan bahwa dirinya akan terus memperjuangkan hak-hak guru serta tenaga pendidik dan guru honorer di kota setempat untuk meraih kesejahteraan.
"Kami terus berkomitmen dan bersungguh-sungguh untuk memperjuangkan hak para guru dan tenaga pendidik ini," kata Bakri Siddiq, di Banda Aceh, Sabtu.
Hal itu disampaikan Bakri Siddiq saat menjadi pembina upacara peringatan HUT ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan hari guru nasional di Halaman Balai Kota Banda Aceh.
Bakri memberikan apresiasi tinggi kepada semua guru, tenaga kependidikan, dan para pemangku kepentingan pendidikan yang telah menciptakan perubahan dan inovasi yang sangat luar biasa di ibu kota provinsi Aceh ini.
“Alhamdulillah dengan semangat dan kerja keras guru semua, saat ini pendidikan di Banda Aceh telah menjadi barometer atau referensi di provinsi Aceh. Peran guru telah melahirkan dan mencetak orang-orang hebat,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), jumlah sekolah TK, SD, dan SMP di Banda Aceh baik berstatus negeri maupun swasta sejauh ini mencapai 301 unit. Rinciannya, TK sebanyak 175 unit, SD 91, dan SMP 34 unit sekolah.
Sementara untuk jumlah siswa mulai dari tingkat TK hingga SMP mencapai 41.571 orang, terdiri dari siswa TK 7.567, SD sebanyak 23.370 siswa, dan siswa SMP sebanyak 10.634 jiwa.
"Anak-anak kita ini dididik oleh 2.921 guru yang terdiri dari guru TK sebanyak 848 orang, 1.236 guru SD, dan guru tingkat SMP 837 orang," katanya.
Bakri menegaskan, dirinya terus memperjuangkan hak para tenaga pendidik atau guru honorer melalui kebijakan rekrutmen guru ASN (PNS dan PPPK), pengembangan pendidikan, peningkatan profesionalisme, dan peningkatan kesejahteraan guru.
Mengenai kesejahteraan guru, Bakri berkomitmen tidak akan menahan pencairan uang sertifikasi sesuai jadwal yang ditentukan oleh pusat, mempercepat pencairan uang TPP (tambahan penghasilan pegawai), reward bagi guru berprestasi.
Kemudian, memperbanyak pelatihan profesionalisme guru, serta melaksanakan benchmarking study bagi guru dan kepala sekolah prestasi ke daerah dengan pendidikan yang lebih maju.
"Terima kasih para guru yang telah mengorbankan waktu, tenaga, bahkan bagian dari hidupnya sendiri demi murid-murid tercinta, teruslah menjadi pelukis masa depan dan peradaban Indonesia," demikian Bakri Siddiq.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Kami terus berkomitmen dan bersungguh-sungguh untuk memperjuangkan hak para guru dan tenaga pendidik ini," kata Bakri Siddiq, di Banda Aceh, Sabtu.
Hal itu disampaikan Bakri Siddiq saat menjadi pembina upacara peringatan HUT ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan hari guru nasional di Halaman Balai Kota Banda Aceh.
Bakri memberikan apresiasi tinggi kepada semua guru, tenaga kependidikan, dan para pemangku kepentingan pendidikan yang telah menciptakan perubahan dan inovasi yang sangat luar biasa di ibu kota provinsi Aceh ini.
“Alhamdulillah dengan semangat dan kerja keras guru semua, saat ini pendidikan di Banda Aceh telah menjadi barometer atau referensi di provinsi Aceh. Peran guru telah melahirkan dan mencetak orang-orang hebat,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), jumlah sekolah TK, SD, dan SMP di Banda Aceh baik berstatus negeri maupun swasta sejauh ini mencapai 301 unit. Rinciannya, TK sebanyak 175 unit, SD 91, dan SMP 34 unit sekolah.
Sementara untuk jumlah siswa mulai dari tingkat TK hingga SMP mencapai 41.571 orang, terdiri dari siswa TK 7.567, SD sebanyak 23.370 siswa, dan siswa SMP sebanyak 10.634 jiwa.
"Anak-anak kita ini dididik oleh 2.921 guru yang terdiri dari guru TK sebanyak 848 orang, 1.236 guru SD, dan guru tingkat SMP 837 orang," katanya.
Bakri menegaskan, dirinya terus memperjuangkan hak para tenaga pendidik atau guru honorer melalui kebijakan rekrutmen guru ASN (PNS dan PPPK), pengembangan pendidikan, peningkatan profesionalisme, dan peningkatan kesejahteraan guru.
Mengenai kesejahteraan guru, Bakri berkomitmen tidak akan menahan pencairan uang sertifikasi sesuai jadwal yang ditentukan oleh pusat, mempercepat pencairan uang TPP (tambahan penghasilan pegawai), reward bagi guru berprestasi.
Kemudian, memperbanyak pelatihan profesionalisme guru, serta melaksanakan benchmarking study bagi guru dan kepala sekolah prestasi ke daerah dengan pendidikan yang lebih maju.
"Terima kasih para guru yang telah mengorbankan waktu, tenaga, bahkan bagian dari hidupnya sendiri demi murid-murid tercinta, teruslah menjadi pelukis masa depan dan peradaban Indonesia," demikian Bakri Siddiq.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022