Pemerintah Kota Banda Aceh menyiapkan peukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pasar murah serta bazar produk UMKM sebagai upaya mengendalikan inflasi di Ibu kota Provinsi Aceh itu.
"Untuk tetap menjaga stabilitas harga pangan, sekaligus upaya aktif menekan laju inflasi, kami kembali menggelar pasar murah. Kali ini, bersamaan dengan peukan dan bazar UMKM," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) Banda Aceh M Nurdin, di Banda Aceh, Senin.
M Nurdin mengatakan, dalam kegiatan pemasaran yang berpusat di kantor Diskopukmdag pada Selasa besok (29/11) itu, juga dilaksanakan diskusi atau talkshow pembiayaan UMKM dan lomba memasak nasi goreng.
"Kami memudahkan warga untuk bertransaksi dalam pasar murah ini, di mana dapat menggunakan alat pembayaran QRIS BSI atau Bank Aceh Syariah," ujarnya.
M Nurdin menyampaikan, untuk kegiatan pasar murah, disiapkan sebanyak 800 paket dan setiap paketnya terdiri dari empat komoditas utama yaitu 10 kg beras dengan harga beli Rp90 ribu, dua liter minyak goreng seharga Rp36 ribu, dua kg gula dengan harga beli Rp23 ribu dan satu papan telur seharga beli Rp41 ribu.
M Nurdin menyebutkan, total harga beli normal di pasaran setiap paket tersebut sebesar Rp240 ribu, kemudian Pemko Banda Aceh memberikan subsidi Rp50 ribu per paket.
"Jadi, masyarakat dapat membeli dan membawa pulang satu paket sembako itu dengan hanya membayar Rp190 ribu saja," katanya.
Sementara untuk Bazar UMKM, kata M Nurdin, diikuti oleh 15 pelaku usaha kecil yang akan mempromosikan dan menjual produk mereka.
M Nurdin menjelaskan, peukan UMKM dan pasar murah ini dilaksanakan sebagai salah satu strategi Pemko Banda Aceh dalam pengendalian inflasi daerah.
Hal ini juga sebagai upaya yang konsisten dari Pemko Banda Aceh untuk menjaga stabilitas harga dan persediaan bahan kebutuhan pokok di ibu kota provinsi Aceh ini.
"Kegiatan ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha melalui kegiatan bazar produk UMKM untuk memperkenal dan menjual produk usahanya di tengah kondisi perekonomian nasional yang sulit pasca terjadinya kenaikan harga BBM," demikian M Nurdin.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Untuk tetap menjaga stabilitas harga pangan, sekaligus upaya aktif menekan laju inflasi, kami kembali menggelar pasar murah. Kali ini, bersamaan dengan peukan dan bazar UMKM," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) Banda Aceh M Nurdin, di Banda Aceh, Senin.
M Nurdin mengatakan, dalam kegiatan pemasaran yang berpusat di kantor Diskopukmdag pada Selasa besok (29/11) itu, juga dilaksanakan diskusi atau talkshow pembiayaan UMKM dan lomba memasak nasi goreng.
"Kami memudahkan warga untuk bertransaksi dalam pasar murah ini, di mana dapat menggunakan alat pembayaran QRIS BSI atau Bank Aceh Syariah," ujarnya.
M Nurdin menyampaikan, untuk kegiatan pasar murah, disiapkan sebanyak 800 paket dan setiap paketnya terdiri dari empat komoditas utama yaitu 10 kg beras dengan harga beli Rp90 ribu, dua liter minyak goreng seharga Rp36 ribu, dua kg gula dengan harga beli Rp23 ribu dan satu papan telur seharga beli Rp41 ribu.
M Nurdin menyebutkan, total harga beli normal di pasaran setiap paket tersebut sebesar Rp240 ribu, kemudian Pemko Banda Aceh memberikan subsidi Rp50 ribu per paket.
"Jadi, masyarakat dapat membeli dan membawa pulang satu paket sembako itu dengan hanya membayar Rp190 ribu saja," katanya.
Sementara untuk Bazar UMKM, kata M Nurdin, diikuti oleh 15 pelaku usaha kecil yang akan mempromosikan dan menjual produk mereka.
M Nurdin menjelaskan, peukan UMKM dan pasar murah ini dilaksanakan sebagai salah satu strategi Pemko Banda Aceh dalam pengendalian inflasi daerah.
Hal ini juga sebagai upaya yang konsisten dari Pemko Banda Aceh untuk menjaga stabilitas harga dan persediaan bahan kebutuhan pokok di ibu kota provinsi Aceh ini.
"Kegiatan ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha melalui kegiatan bazar produk UMKM untuk memperkenal dan menjual produk usahanya di tengah kondisi perekonomian nasional yang sulit pasca terjadinya kenaikan harga BBM," demikian M Nurdin.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022