Sabang (ANTARA Aceh) - Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Muhammad Subuh menyampaikan, sebagai daerah kunjungan wisata Pemerintah Kota Sabang harus mewaspadai migrasi penyakit malaria.

"Kita tahu Unicef telah menetapkan Sabang sebagai daerah bebas penyakit malaria dan pemerintah daerah harus mewaspadai migrasi penyakit menular tersebut dari pengunjung," pintanya kepada Wali Kota Sabang di Bandara Maimun Saleh, Sabang, Sabtu.

Dirjen P2P yang turut didampigi Kepala Kantor Kesehatan Kepelabuhan Kelas III Kota Sabang, Kuncahyo juga mengatakan, setiap ada kasus malaria petugas kesehatan harus menyelidiki asal muasal penyakit menular tersebut, pasalnya penyakit malaria diketahui mudah menular akibat gigitan nyamuk.

"Malaria biasanya mudah menular akibat infeksi parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamak dan jika ada kasus malaria di Sabang itu harus diselidiki sampai ke akarnya dari mana penyebarannya," pintanya lagi.

Menurutnya, meski Sabang sudah bebas dari malaria, pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan dibutuhkan pengawasan dengan baik dan tidak boleh lengah.

"Masyarakat yang berkunjung ke Sabang butuh pengawasan dengan baik untuk pencegahan migrasi penyakit malaria itu, begitu juga dengan orang asing," tuturnya.

Wali Kota Zulkifli H Adam yang didampigi Kepala Dinas Kesehatan Kota Sabang, Zulkifli A Gani menyebutkan, pada tahun 2013 Unicef telah menetapkan Sabang sebagai kawasan nol persen malaria.

"Unicef telah menetapkan Sabang sebagai kawasan nol persen malaria pada tahun 2013 dan kita terus menyosialisasikan kepada masyarakat untuk pencegahan penyakit malaria," tuturnya.

Ia mengakui, setelah Unicef menetapkan pulau paling ujung barat Indonesia sebagai kawasan nol persen malaria sejumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta terus berdatangan ke Kasawan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) untuk membuat penelitian.

"Sekarang banyak PTN dan PTS yang membuat penelitian ke Sabang, dan para wisatawan yang berkunjung ke daerah ini tidak perlu khawatir terdadap penyakit malaria karena pemerintah terus melakulan kegiatan-kegiatan pencegahan terhadap penyakit menulur tersebut," katanya lagi.

Wali Kota juga menambahkan, pasca Unicef menetapkan Sabang kawasan nol persen malaria, seiring waktu kunjungan wisatawan terus meningkat ke Sabang.

Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016