Polresta Banda Aceh memperketat pengamanan kantor untuk mengantisipasi serangan teroris pasca terjadinya peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Polrestabes Bandung Polda Jawa Barat.
“Ini untuk jaga-jaga sesuai instruksi pimpinan, kita tak boleh lengah, personel semua diwajibkan siaga, tanpa terkecuali dan tanpa batas waktu yang ditentukan, sampai ada instruksi berikutnya,” kata Kabag Ops Polresta Banda Aceh Kompol Iswahyudi, di Banda Aceh, Rabu.
Seperti diketahui, telah terjadi aksi bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu pagi sekitar pukul 08.20 WIB. Dalam insiden itu, tiga polisi dilaporkan mengalami luka-luka.
Iswahyudi mengatakan, pengamanan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi aksi terorisme dan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) lainnya.
Iswahyudi menyampaikan, pengamanan itu dilakukan mulai dari pintu masuk Polresta maupun Polsek jajaran secara ketat. Kemudian, sejumlah personel juga terlihat bersenjata lengkap dengan menggunakan rompi anti peluru menyebar di sudut Mako Polresta setempat.
"Ini sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan yang terjadi, seperti masuknya pelaku kejahatan yang salah satunya ancaman teror maupun tindak kejahatan lainnya yang menyasar anggota kepolisian berseragam," ujarnya.
Dirinya menyebutkan, SOP pemeriksaan yang dilakukan yaitu memberhentikan dan memeriksa kendaraan masuk dengan menggunakan alat pemeriksaan jenis “Miror” untuk memeriksa bawah mobil dan dalamnya secara kasat mata.
Kemudian, menurunkan penumpang guna dilakukan pemeriksaan badan dengan menggunakan garret atau alat anti logam dan barang bawaan.
"Petugas juga memeriksa kartu identitas orang yang memasuki Mapolresta seperti KTP dan lainnya untuk dititipkan ke pos penjagaan, diberikan kembali saat keluar," katanya.
Iswahyudi menegaskan, semua aktivitas selama pemeriksaan tersebut diawasi oleh personel yang siaga dengan menggunakan senjata api, body vest dan helm Kevlar.
"Kami harapkan kepada seluruh warga untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban Banda Aceh dan sekitarnya, laporkan bila mengetahui atau mengalami tindak pidana," demikian Iswahyudi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
“Ini untuk jaga-jaga sesuai instruksi pimpinan, kita tak boleh lengah, personel semua diwajibkan siaga, tanpa terkecuali dan tanpa batas waktu yang ditentukan, sampai ada instruksi berikutnya,” kata Kabag Ops Polresta Banda Aceh Kompol Iswahyudi, di Banda Aceh, Rabu.
Seperti diketahui, telah terjadi aksi bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu pagi sekitar pukul 08.20 WIB. Dalam insiden itu, tiga polisi dilaporkan mengalami luka-luka.
Iswahyudi mengatakan, pengamanan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi aksi terorisme dan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) lainnya.
Iswahyudi menyampaikan, pengamanan itu dilakukan mulai dari pintu masuk Polresta maupun Polsek jajaran secara ketat. Kemudian, sejumlah personel juga terlihat bersenjata lengkap dengan menggunakan rompi anti peluru menyebar di sudut Mako Polresta setempat.
"Ini sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan yang terjadi, seperti masuknya pelaku kejahatan yang salah satunya ancaman teror maupun tindak kejahatan lainnya yang menyasar anggota kepolisian berseragam," ujarnya.
Dirinya menyebutkan, SOP pemeriksaan yang dilakukan yaitu memberhentikan dan memeriksa kendaraan masuk dengan menggunakan alat pemeriksaan jenis “Miror” untuk memeriksa bawah mobil dan dalamnya secara kasat mata.
Kemudian, menurunkan penumpang guna dilakukan pemeriksaan badan dengan menggunakan garret atau alat anti logam dan barang bawaan.
"Petugas juga memeriksa kartu identitas orang yang memasuki Mapolresta seperti KTP dan lainnya untuk dititipkan ke pos penjagaan, diberikan kembali saat keluar," katanya.
Iswahyudi menegaskan, semua aktivitas selama pemeriksaan tersebut diawasi oleh personel yang siaga dengan menggunakan senjata api, body vest dan helm Kevlar.
"Kami harapkan kepada seluruh warga untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban Banda Aceh dan sekitarnya, laporkan bila mengetahui atau mengalami tindak pidana," demikian Iswahyudi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022