Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Pusat Komjen Pol Boy Rafli Amar mengingatkan mahasiswa untuk terus mewaspadai masuknya pemahaman radikal atau terorisme. 

"Kami mohon kalangan mahasiswa-mahasiswi waspada. Karena mereka (teroris) tidak sejalan dengan nilai-nilai bangsa kita," kata Komjen Pol Boy Rafli Amar, di Banda Aceh, Rabu. 

Hal itu disampaikan Boy Rafli Amar usai mengisi dialog kebangsaan di bersama Forkopimda Aceh dan civitas akademika di Aceh, di gedung AAC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh. 

Boy menyampaikan, BNPT terus memaksimalkan langkah mitigasi sebagai upaya mencegah jangan sampai kalangan muda jatuh hati dengan tawaran ideologi terorisme. 

Apalagi, proses penyampaian sesuatu dari kelompok radikal itu dilakukan dengan baik baik untuk merubah pola pikir seseorang, tetapi semua itu dilatarbelakangi perbuatan yang melanggar hukum, konstitusi negara.

"Kalau kita tidak waspada, itu sudah masuk pusaran itu, kalau sudah masuk anak-anak susah keluar lagi. Apakah di doktrin untuk menjadi pelaku terorisme, atau tugas diberikan tugas lain untuk menyebarkan paham itu," ujarnya. 

Boy menjelaskan, sebelumnya juga sudah pernah ada beberapa mahasiswa yang teridentifikasi masuk ke paham itu dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Umumnya mereka terpapar dalam penyampaian pesan. 

"Dari berbagai rentan waktu yang pernah diidentifikasikan sekitar 8-10 di berbagai perguruan tinggi (mahasiswa," katanya.

Mereka yang terpapar tersebut, kata Boy, kebanyakan bertugas menyampaikan pesan, di mana menyebarkan luaskan konten dengan nuansa paham radikal teror melalui media sosial. 

"Karena itu dari sisi literasi digital itu juga hal yang harus juga kita waspadai. Kalau tidak waspada, maka bisa menjadi bagian dalam upaya mengajak orang lain," ujarnya. 

Boy menambahkan, tak hanya mahasiswa, dalam kurun waktu 2003 sampai hari ini juga ada 5-10 orang dari kalangan kepolisian yang pernah terindikasi terlibat jaringan radikal tersebut. 

"Maka kita terus melakukan pencegahan, peningkatan kesadaran, jangan sampai mudah percaya saja. Karena mereka terus mencari pengikut, makanya perlu kita waspada dan tidak mudah ikut-ikutan," demikian Boy Rafli Amar.

 

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022