Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq meminta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Banda Aceh terus bekerja maksimal dalam membina dan meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di ibu kota provinsi Aceh itu.
"Kami harap FKUB terus bekerja maksimal dan menjalankan fungsinya semaksimal mungkin dalam menghadirkan kesejukan dan toleransi," kata Bakri Siddiq, di Banda Aceh, Rabu.
Bakri mengatakan, saat ini ia merasakan kesejukan terhadap kehidupan beragama di ibu kota provinsi ini, tidak pernah ada gesekan dan konflik yang berlandaskan agama.
Kondisi tersebut masih terus terjaga hingga saat ini, dan membuat Banda Aceh menjadi kota yang sangat toleran. Selama ini pemerintah telah membuktikan islam sebagai mayoritas jadi pelindung bagi umat beragama lain.
"Islam itu rahmatalil alamin, itu harus kita sosialisasikan secara terus-menerus kepada masyarakat," ujarnya.
Bakri menuturkan, umat islam di Banda Aceh selama ini telah membuktikan diri bisa bersanding dengan pemeluk agama lain.
Menurutnya, pemahaman tersebut menjadi modal yang kuat dalam melahirkan kesejukan dalam kehidupan beragama.
"Kita ingin terus buat Banda Aceh ini sejuk, bersahabat. Indah sekali ketika ada kekurangan kita ditutup oleh kawan, kemudian kekurangan kawan kita yang tutup," katanya.
Bakri menegaskan bahwa masyarakat Banda Aceh sangat terbuka untuk umat beragama, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman.
"Saya ingin masukan dari FKUB, kita (Pemko) perlu terus mendorong dan mendukung organisasi ini untuk saling mengisi. Apalagi Banda Aceh adalah beranda depan dan miniatur Aceh yang harus jadi contoh bagi daerah lain terkait toleransi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua FKUB Banda Aceh Abdul Syukur menyampaikan bahwa selama ini pihaknya rutin menampung aspirasi, kemudian mengevaluasi jalannya kerukunan beragama di Banda Aceh.
"Jika ada persoalan yang muncul, kami langsung lakukan penanganan dengan gerak cepat bersama para tokoh-tokoh," kata Abdul Syukur.
Sejauh ini, tambah Abdul, secara keseluruhan kondisi kehidupan beragama di Banda Aceh saat ini sangat rukun, aman dan tentram.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Kami harap FKUB terus bekerja maksimal dan menjalankan fungsinya semaksimal mungkin dalam menghadirkan kesejukan dan toleransi," kata Bakri Siddiq, di Banda Aceh, Rabu.
Bakri mengatakan, saat ini ia merasakan kesejukan terhadap kehidupan beragama di ibu kota provinsi ini, tidak pernah ada gesekan dan konflik yang berlandaskan agama.
Kondisi tersebut masih terus terjaga hingga saat ini, dan membuat Banda Aceh menjadi kota yang sangat toleran. Selama ini pemerintah telah membuktikan islam sebagai mayoritas jadi pelindung bagi umat beragama lain.
"Islam itu rahmatalil alamin, itu harus kita sosialisasikan secara terus-menerus kepada masyarakat," ujarnya.
Bakri menuturkan, umat islam di Banda Aceh selama ini telah membuktikan diri bisa bersanding dengan pemeluk agama lain.
Menurutnya, pemahaman tersebut menjadi modal yang kuat dalam melahirkan kesejukan dalam kehidupan beragama.
"Kita ingin terus buat Banda Aceh ini sejuk, bersahabat. Indah sekali ketika ada kekurangan kita ditutup oleh kawan, kemudian kekurangan kawan kita yang tutup," katanya.
Bakri menegaskan bahwa masyarakat Banda Aceh sangat terbuka untuk umat beragama, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman.
"Saya ingin masukan dari FKUB, kita (Pemko) perlu terus mendorong dan mendukung organisasi ini untuk saling mengisi. Apalagi Banda Aceh adalah beranda depan dan miniatur Aceh yang harus jadi contoh bagi daerah lain terkait toleransi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua FKUB Banda Aceh Abdul Syukur menyampaikan bahwa selama ini pihaknya rutin menampung aspirasi, kemudian mengevaluasi jalannya kerukunan beragama di Banda Aceh.
"Jika ada persoalan yang muncul, kami langsung lakukan penanganan dengan gerak cepat bersama para tokoh-tokoh," kata Abdul Syukur.
Sejauh ini, tambah Abdul, secara keseluruhan kondisi kehidupan beragama di Banda Aceh saat ini sangat rukun, aman dan tentram.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022