Harga cabai rawit di Pasar Terpadu Al Mahirah, Lamdingin, Kota Banda Aceh, mengalami kenaikan Rp10 ribu, dari sebelumnya Rp40 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram.
"Naiknya harga cabai rawit ini karena minimnya pasokan barang dari Takengon, Blangkejeren, dan Medan," kata Muhammad Irfan, pedagang di Pasar Al Mahirah, di Banda Aceh, Rabu.
Muhammad Irfan mengatakan harga cabai rawit berpengaruh terhadap ketersediaan barang. Apalagi saat permintaan meningkat, tetapi pasokan dari daerah penghasil terbatas.
Muhammad Irfan menjelaskan harga cabai rawit mengalami kenaikan secara bertahap, di mana awalnya itu hanya Rp40 ribu per kilogram, kemudian menjadi Rp45 ribu, dan hari ini tembus Rp50 ribu per kilogram.
Sementara itu, lanjut Muhammad Irfan, untuk harga cabai seperti cabai merah dan hijau, relatif stabil. Di mana bertahan pada angka Rp35 ribu per kilogram untuk cabai merah dan cabai hijau Rp28 ribu per kilogram.
"Untuk harga cabai merah dan cabai hijau masih stabil, tetapi bisa mengalami kenaikan harga saat tahun baru, tergantung situasi dan stok barang nantinya," demikian Muhammad Irfan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Naiknya harga cabai rawit ini karena minimnya pasokan barang dari Takengon, Blangkejeren, dan Medan," kata Muhammad Irfan, pedagang di Pasar Al Mahirah, di Banda Aceh, Rabu.
Muhammad Irfan mengatakan harga cabai rawit berpengaruh terhadap ketersediaan barang. Apalagi saat permintaan meningkat, tetapi pasokan dari daerah penghasil terbatas.
Muhammad Irfan menjelaskan harga cabai rawit mengalami kenaikan secara bertahap, di mana awalnya itu hanya Rp40 ribu per kilogram, kemudian menjadi Rp45 ribu, dan hari ini tembus Rp50 ribu per kilogram.
Sementara itu, lanjut Muhammad Irfan, untuk harga cabai seperti cabai merah dan hijau, relatif stabil. Di mana bertahan pada angka Rp35 ribu per kilogram untuk cabai merah dan cabai hijau Rp28 ribu per kilogram.
"Untuk harga cabai merah dan cabai hijau masih stabil, tetapi bisa mengalami kenaikan harga saat tahun baru, tergantung situasi dan stok barang nantinya," demikian Muhammad Irfan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022