United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Perwakilan Indonesia menyatakan bahwa pengungsi Rohingya pergi dari kamp penampungan Bangladesh hingga terdampar ke Indonesia (Aceh) hanya untuk mencari kehidupan yang lebih layak.
"Mereka (warga Rohingya) pergi untuk mendapatkan kehidupan lebih aman dan layak, karena di sana (Bangladesh) kondisinya sudah lebih buruk," kata Legal Associate UNHCR Indonesia Diovio Alfath, di Aceh Besar, Selasa.
Diovio mengatakan, keadaan imigran Rohingya di penampungan Bangladesh sudah sangat tidak layak dan buruk, sehingga karena alasan tersebut membuat mereka bergerak mencari kehidupan yang lebih baik.
Baca juga: UNHCR ingatkan imigran Rohingya tak lakukan perjalanan ilegal
Meskipun demikian, kata Diovio, pihaknya dengan berkoordinasi bersama Pemerintah Pusat Indonesia dan daerah terus berupaya memberikan kebutuhan dasar untuk para pengungsi tersebut.
"Di mana pun mereka berada, UNHCR akan selalu memberikan perhatian, bantuan dan assessment perlindungan internasional," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, dirinya juga menyampaikan bahwa pengungsi Rohingya yang terdampar ke Aceh dalam kurun waktu tiga bulan terakhir sudah lima kali kedatangan, yaitu di Aceh Utara, Pidie dan Aceh Besar.
Baca juga: Dinsos Aceh berharap pengungsi Rohingya segera direlokasi
"Untuk beberapa waktu terakhir (sejak November 2022), ada lima kedatangan kapal Rohingya sejauh ini ke wilayah Aceh, terakhir kemarin di Aceh Besar 184 orang," kata Diovio.
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, (Kemenlu) RI, pada November 2022 terdapat dua kali kejadian kedatangan imigran Rohingya ke Aceh, dengan total 229 orang ke Kabupaten Aceh Utara.
Baca juga: UNHCR: Kita fokus penuhi kebutuhan dasar pengungsi Rohingya di Aceh
Kemudian, pada 25 Desember 2022 sebanyak 57 orang ke Kabupaten Aceh Besar, lalu juga ada 174 orang ke Kabupaten Pidie pada 26 Desember 2022. Terakhir pada Minggu (8/1), mereka kembali mendarat di Aceh Besar mencapai 184 orang.
Dari lima kejadian tersebut, maka dalam kurun waktu tiga bulan terakhir Aceh telah didatangi sebanyak 644 warga Rohingya, yakni 460 pada November-Desember 2022, dan 184 awal tahun ini ke Aceh Besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Mereka (warga Rohingya) pergi untuk mendapatkan kehidupan lebih aman dan layak, karena di sana (Bangladesh) kondisinya sudah lebih buruk," kata Legal Associate UNHCR Indonesia Diovio Alfath, di Aceh Besar, Selasa.
Diovio mengatakan, keadaan imigran Rohingya di penampungan Bangladesh sudah sangat tidak layak dan buruk, sehingga karena alasan tersebut membuat mereka bergerak mencari kehidupan yang lebih baik.
Baca juga: UNHCR ingatkan imigran Rohingya tak lakukan perjalanan ilegal
Meskipun demikian, kata Diovio, pihaknya dengan berkoordinasi bersama Pemerintah Pusat Indonesia dan daerah terus berupaya memberikan kebutuhan dasar untuk para pengungsi tersebut.
"Di mana pun mereka berada, UNHCR akan selalu memberikan perhatian, bantuan dan assessment perlindungan internasional," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, dirinya juga menyampaikan bahwa pengungsi Rohingya yang terdampar ke Aceh dalam kurun waktu tiga bulan terakhir sudah lima kali kedatangan, yaitu di Aceh Utara, Pidie dan Aceh Besar.
Baca juga: Dinsos Aceh berharap pengungsi Rohingya segera direlokasi
"Untuk beberapa waktu terakhir (sejak November 2022), ada lima kedatangan kapal Rohingya sejauh ini ke wilayah Aceh, terakhir kemarin di Aceh Besar 184 orang," kata Diovio.
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, (Kemenlu) RI, pada November 2022 terdapat dua kali kejadian kedatangan imigran Rohingya ke Aceh, dengan total 229 orang ke Kabupaten Aceh Utara.
Baca juga: UNHCR: Kita fokus penuhi kebutuhan dasar pengungsi Rohingya di Aceh
Kemudian, pada 25 Desember 2022 sebanyak 57 orang ke Kabupaten Aceh Besar, lalu juga ada 174 orang ke Kabupaten Pidie pada 26 Desember 2022. Terakhir pada Minggu (8/1), mereka kembali mendarat di Aceh Besar mencapai 184 orang.
Dari lima kejadian tersebut, maka dalam kurun waktu tiga bulan terakhir Aceh telah didatangi sebanyak 644 warga Rohingya, yakni 460 pada November-Desember 2022, dan 184 awal tahun ini ke Aceh Besar.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023