Konservasi Penyu Lampuuk melepaskan sebanyak 34 tukik jenis belimbing ke lautan dengan melibatkan anak-anak sebagai bentuk edukasi kepedulian dan pelestarian lingkungan, di kawasan pantai Lampuuk, Lhoknga Aceh Besar.
"Tukik yang telah kita lepaskan tersebut sudah dikarantina lima hari, dan kita libatkan anak-anak sebagai edukasi juga," kata Koordinator Lapangan Konservasi Penyu Lampuuk Ikhsan, di Aceh Besar, Jumat.
Ikhsan menjelaskan proses lepas liar tukik jenis belimbing itu melibatkan masyarakat terutama anak-anak sebagai wadah edukasi dan juga menumbuhkan kesadaran untuk peduli dengan lingkungan.
"Kita selalu mengajak anak-anak karena mereka perlu belajar bahwa penyu belimbing tersebut sudah langka ketika sudah besar minimal akan peduli dengan kebersihan pantai dan lainnya," ujarnya.
Pada kegiatan release penyu kali ini, terdapat 15 peserta yang kebanyakan anak-anak datang dengan keluarganya untuk melepaskan langsung satwa lindung yang terancam punah akibat perburuan ini ke habitatnya.
Kegiatan pelepasan tukik ke habitatnya ini rutin dilakukan setiap tahunnya sejak 2011. Adapun sepanjang Januari tahun ini, Konservasi Penyu Lampuuk sudah tiga kali melaksanakan pelepasliaran tukik, jumlahnya sekitar 79 tukik belimbing dan 60 tukik lekang.
"Kita sudah melepaskan tiga kali pertama jenis belimbing 45 penyu, kedua jenis lekang 60 tukik dan hari ini 34 tukik," katanya.
Tak hanya itu, lanjut Ikhsan, ancaman perburuan terhadap telur penyu oleh masyarakat sekitar sejauh ini masih belum usai. Karena itu, pihaknya terus berusaha memberikan kampanye dan edukasi agar pemburu dapat memberikan telur penyu ke pusat konservasi.
"Kita mengajak pemburu untuk memberikan telur penyu ke konservasi dan kita mengganti jeri payahnya, bahkan setelah menetas kita undang untuk melepaskan tukik untuk mengubah pola pikir secara perlahan," demikian Ikhsan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Tukik yang telah kita lepaskan tersebut sudah dikarantina lima hari, dan kita libatkan anak-anak sebagai edukasi juga," kata Koordinator Lapangan Konservasi Penyu Lampuuk Ikhsan, di Aceh Besar, Jumat.
Ikhsan menjelaskan proses lepas liar tukik jenis belimbing itu melibatkan masyarakat terutama anak-anak sebagai wadah edukasi dan juga menumbuhkan kesadaran untuk peduli dengan lingkungan.
"Kita selalu mengajak anak-anak karena mereka perlu belajar bahwa penyu belimbing tersebut sudah langka ketika sudah besar minimal akan peduli dengan kebersihan pantai dan lainnya," ujarnya.
Pada kegiatan release penyu kali ini, terdapat 15 peserta yang kebanyakan anak-anak datang dengan keluarganya untuk melepaskan langsung satwa lindung yang terancam punah akibat perburuan ini ke habitatnya.
Kegiatan pelepasan tukik ke habitatnya ini rutin dilakukan setiap tahunnya sejak 2011. Adapun sepanjang Januari tahun ini, Konservasi Penyu Lampuuk sudah tiga kali melaksanakan pelepasliaran tukik, jumlahnya sekitar 79 tukik belimbing dan 60 tukik lekang.
"Kita sudah melepaskan tiga kali pertama jenis belimbing 45 penyu, kedua jenis lekang 60 tukik dan hari ini 34 tukik," katanya.
Tak hanya itu, lanjut Ikhsan, ancaman perburuan terhadap telur penyu oleh masyarakat sekitar sejauh ini masih belum usai. Karena itu, pihaknya terus berusaha memberikan kampanye dan edukasi agar pemburu dapat memberikan telur penyu ke pusat konservasi.
"Kita mengajak pemburu untuk memberikan telur penyu ke konservasi dan kita mengganti jeri payahnya, bahkan setelah menetas kita undang untuk melepaskan tukik untuk mengubah pola pikir secara perlahan," demikian Ikhsan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023