Aceh Barat (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat mencatat seluas delapan hektare lahan kebun milik masyarakat di daerah tersebut, terbakar selama bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah.
“Sebagian besar lahan yang terbakar ini merupakan lahan kelapa sawit dan lahan kosong milik warga,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Aceh Barat, Teuku Ronal Nehdiansyah kepada ANTARA, Jumat.
Ada pun lahan yang terbakar dan saat ini sudah berhasil dipadamkan diantaranya di Desa Aron Tunong, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat dengan luas lahan terbakar sekitar 2,5 Ha.
Kemudian di Kompleks Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh seluas 0,5 Ha, Desa Alue Peunyareng Kecamatan Meureubo seluas 1,5 Ha.
Kebakaran lahan juga terjadi di Desa Seuneubok Teungoh, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat dengan luas lahan terbakar sekitar 2,5 Ha.
Api juga membakar lahan milik warga di Desa Baro Paya, Kecamatan Panton Reue, Aceh Barat seluas 0,5 Ha, kemudian lahan juga terbakar di Desa Gampa, Meulaboh Aceh Barat seluas 500 meter persegi atau sekitar 0,5 ha.
Meski sudah berhasil dipadamkan secara keseluruhan, BPBD Kabupaten Aceh Barat mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan saat membersihkan lahan kebun.
Hal ini sebagai upaya mencegah terjadinya kebakaran lahan, karena sangat berbahaya bagi lingkungan dan keselamatan warga di sekitar lokasi kebun.
“Kami mengimbau masyarakat agar bersama-sama membantu pemerintah daerah menjaga lingkungan, dengan tidak membakar lahan atau kebun saat dibersihkan,” demikian Teuku Ronal.
Baca juga: BPBD Aceh Barat pastikan kebakaran lahan di jalan lintas sudah padam