Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Selatan mengimbau kalangan orang tua memberikan imunisasi lengkap kepada anaknya, kendati kabupaten tersebut nihil kasus campak.
"Kami mengimbau orang tua, terutama memiliki anak umur nol hingga 59 bulan memberikan imunisasi dasar lengkap agar terhindar dari penyakit campak dan lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan Fakhrijal di Aceh Selatan, Jumat.
Fakhrijal mengatakan memasuki 2023 ini belum ditemukan kasus campak di Kabupaten Aceh Selatan. Sedangkan pada 2022, ada beberapa kasus dan semua sudah ditangani dengan baik.
Fakhrijal mengingatkan masyarakat mewaspadai penularan campak, terutama kepada anak berusia nol hingga 59 bulan. Penyakit campak tidak ada obat karena disebabkan virus. Satu-satunya upaya pencegahan yaitu melalui pemenuhan imunisasi dasar lengkap bagi anak.
"Imunisasi dasar lengkap sudah menjadi program Dinas Kesehatan melalui puskesmas yang tersebar di setiap kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan. Termasuk di fasilitas kesehatan maupun program posyandu di masing-masing desa atau gampong," kata Fakhrijal.
Selain program imunisasi, kata Fakhrijal, pencegahan campak juga dilakukan dengan penyuluhan hidup sehat. Dengan pola hidup sehat, penularan berbagai penyakit terhadap anak usia balita bisa dicegah sedini mungkin.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Aceh meminta masyarakat melindungi anak dari penularan campak dengan pemenuhan imunisasi dasar lengkap. Sebab, penularan penyakit campak cukup tinggi di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
“Angka kasus campak pada 2022 mencapai 2.000 kasus. Dulu tidak sebanyak itu. Karena itu, kami minta masyarakat mewaspadai dengan memberi imunisasi dasar," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Aceh Iman Murahman.
Kementerian Kesehatan RI mencatat 231 kasus campak di Aceh pada 2020, dan terdapat 79 kasus pada 2021. Kemudian, jumlah kasus penyakit tersebut mengalami peningkatan pada tahun berikutnya nya.
Iman Murahman mengatakan penyakit campak ini tidak ada obat karena disebabkan virus. Satu-satunya obat dengan upaya pencegahan yaitu melalui pemenuhan imunisasi dasar lengkap bagi anak.
"Jadi, seperti terkena flu yang sembuh sendiri, langkahnya tidak ada lain, harus imunisasi. Jadi harusnya imunisasi itu menjadi pilihan utama untuk pencegahan virus campak. Begitu juga dengan penyakit lainnya, dicegah dengan imunisasi lengkap, seperti difteri," kata Iman Murahman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Kami mengimbau orang tua, terutama memiliki anak umur nol hingga 59 bulan memberikan imunisasi dasar lengkap agar terhindar dari penyakit campak dan lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan Fakhrijal di Aceh Selatan, Jumat.
Fakhrijal mengatakan memasuki 2023 ini belum ditemukan kasus campak di Kabupaten Aceh Selatan. Sedangkan pada 2022, ada beberapa kasus dan semua sudah ditangani dengan baik.
Fakhrijal mengingatkan masyarakat mewaspadai penularan campak, terutama kepada anak berusia nol hingga 59 bulan. Penyakit campak tidak ada obat karena disebabkan virus. Satu-satunya upaya pencegahan yaitu melalui pemenuhan imunisasi dasar lengkap bagi anak.
"Imunisasi dasar lengkap sudah menjadi program Dinas Kesehatan melalui puskesmas yang tersebar di setiap kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan. Termasuk di fasilitas kesehatan maupun program posyandu di masing-masing desa atau gampong," kata Fakhrijal.
Selain program imunisasi, kata Fakhrijal, pencegahan campak juga dilakukan dengan penyuluhan hidup sehat. Dengan pola hidup sehat, penularan berbagai penyakit terhadap anak usia balita bisa dicegah sedini mungkin.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Aceh meminta masyarakat melindungi anak dari penularan campak dengan pemenuhan imunisasi dasar lengkap. Sebab, penularan penyakit campak cukup tinggi di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
“Angka kasus campak pada 2022 mencapai 2.000 kasus. Dulu tidak sebanyak itu. Karena itu, kami minta masyarakat mewaspadai dengan memberi imunisasi dasar," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Aceh Iman Murahman.
Kementerian Kesehatan RI mencatat 231 kasus campak di Aceh pada 2020, dan terdapat 79 kasus pada 2021. Kemudian, jumlah kasus penyakit tersebut mengalami peningkatan pada tahun berikutnya nya.
Iman Murahman mengatakan penyakit campak ini tidak ada obat karena disebabkan virus. Satu-satunya obat dengan upaya pencegahan yaitu melalui pemenuhan imunisasi dasar lengkap bagi anak.
"Jadi, seperti terkena flu yang sembuh sendiri, langkahnya tidak ada lain, harus imunisasi. Jadi harusnya imunisasi itu menjadi pilihan utama untuk pencegahan virus campak. Begitu juga dengan penyakit lainnya, dicegah dengan imunisasi lengkap, seperti difteri," kata Iman Murahman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023