Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Tiga mahasiswa Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh berhasil menciptakan beton ramah lingkungan dan keluar sebagai juara 3 nasional.

Ketiga mahasiswa program studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Unsyiah itu adalah Muhammad Fuji Hanafi, Aris Abdillah, dan Muhammad Anton Fajri, kata Ketua Tim Ata Kana Awai, Muhammad Fuji di Banda Aceh, Selasa.

"Beton ramah lingkungan ini berbahan dariÿcangkang sawit dengan memiliki keuggulan diantaranya ramah lingkungan, ringan, harga murah,dan berdaya tekan 30 Mpa," katanya.

Ia menjelaskan produk yang dihasilkan tersebut telah berhasil meraih juara 3 Lomba Beton Nasional yang diadakan Politeknik Negeri Bali padaÿ14 Oktober 2016.

Tim Ata Kana Awai tersebut lolos seleksi sepuluh besar setelah mengirimkan proposal dan dilanjutkan dengan pengiriman makalah. Tim Ata Kana Awai berhasil menang dengan karya berupa produk beton berbahan material sawit.

"Kami terinspirasi membuat beton ramah lingkungan karena melihat menggunungnya limbah sawit di kawasan Aceh Timur, Nagan Raya dan daerah lainnya," katanya.

Pihaknya juga berencanaÿmenaikkan daya tekan agar beton tersebut bisa dimanfaatkan untuk wilayah rawan bencana.

Menurut dia, selama ini cangkang sawit dari sisa pembuatan minyak kelapa sawit langsung dibuang dan menggunung di lokasi pabrik olahan minyak sawit, jadi muncul ideÿuntukÿmemanfaatkannya sebagai material pembuatan beton.

"Selama ini pembuatan beton kerap menggunakan material pasir, kerikil, semen, dan air. Kali ini material pasir dan kerikil diganti dengan cangkang sawit yang bahannya lebih mudah didapat dan harganya juga terjangkau," katanya.

Menurut dia jika membuat beton dengan material pasir dan kerikil terus menerus, tentu akan berdampak negatif terhadap lingkunganÿdan bisaÿmembawa bencana di masa mendatang.

Aris Abdillah menambahkan, apabila produk beton tersebut sudah diterima oleh masyarakat, maka rencananya akan diproduksi massal, mengingat Aceh dikenal dengan daerah rawan gempa.

"Beton ringan ini nanti akan mampu mengurangi risiko gempa. Ini inovasi terbaru, ke depan akan kita kembangkan lagi," katanya.

Pihaknya berencana akan mematenkan produk tersebut dan kembali mengikuti lomba yang serupa. Produk beton ramah lingkungan tersebut mulai dibuat sejak Mei hingga Agustus 2016 yang turut dibimbing dosen Teknim unsyiah yakni Dr Mochammad Afifuddin.


Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016